Monday, May 7, 2012

Daud Yoesoef: Pendidikan Indonesia Morat-Marit



JAKARTA-Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Daud Yoesoef mengritik sistem pendidikan Indonesia saat ini. Menurutnya, sistem pendidikan sekarang semakin morat-marit.

Daud menyoroti berbagai persoalan infrastruktur yang menunjukkan kegagalan pendidikan, misalnya dengan masih adanya siswa yang terpaksa belajar di kandang kambing.

Ditambah lagi, berbagai persoalan berkenaan guru yang membuat masalah pendidikan makin ruwet.

"Akreditasi guru juga banyak dijadikan mainan politik," katanya, saat ditemui usai acara Seminar Pendidikan bertajuk 'Pendidikan di Indonesia, Antara Harapan dan Kenyataan' di Kampus Kolese Gonzaga, Jakarta Selatan, Sabtu (5/5).

Selanjutnya, Daud juga mengritik izin untuk orang asing mendirikan sekolah di Indonesia.

Menurutnya, untuk mengurai semua persoalan itu, pertama-tama sistem pendidikan harus kembali disentralisasi. Semua konsep, visi, dan kebijakan harus terpusat agar diterapkan secara sama dan merata di tiap daerah.

Saat ini, yang terjadi adalah desentralisasi pendidikan, sementara evaluasi dilakukan secara terpusat di tingkat nasional.

"Itu saja sudah kacau," katanya, sambil menambahkan bahwa otonomi daerah yang mencampuri sistem pendidikan cenderung politis.

Selanjutnya, Daud juga menyatakan perlunya menjalankan konsep pendidikan bervisi futuristik. Hal itu dinilainya lebih penting daripada dana pendidikan. Adanya dana tanpa konsep yang jelas, dinilainya akan berakhir sia-sia.

Daud mengingatkan bahwa kita tidak boleh lalai membangun masa depan sendiri. "Masa depan kita ditentukan pendidikan anak-anak kita," pungkasnya. (*/OL-10)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com

No comments:

Post a Comment