Tuesday, May 22, 2012

Menag: Madrasah Tak Perlu Berstandar Internasional


                                                           KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Suryadharma Ali Menteri Agama RI 
Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, sekolah madrasah tidak perlu meniru pendidikan umum yang menerapkan sekolah berstandar internasional karena yang terpenting adalah bagaimana kualitas pendidikan yang dihasilkan bisa berstandar internasional.

"Kita menginginkan kualitas pendidikan yang berstandar internasional dan bukan madrasahnya yang berstandar internasional," ujarnya seusai pembukaan Rapat Kerja Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulsel di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Senin (21/5/2012).

Ia mengatakan, pendidikan yang dibawahi langsung oleh Kementerian Agama (Kemenag) tidak perlu harus meniru lembaga pendidikan umum di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yang menerapkan sekolah berstandar internasional dan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI).

Menurutnya, yang terpenting buat pendidikan madrasah adalah sarana dan prasarana yang berstandar internasional seperti ruang kelas dan RSBI.

Suryadharma Ali menuturkan, lembaga pendidikan di Kemenag adalah lembaga pendidikan terbaik. Maka dari itu, perlu dikelola dengan sebaik-baiknya.

"Tenaga pendidik atau guru-guru kita telah mendapatkan tunjangan kesejahteraan sehingga pendapatannya sudah meningkat," katanya.

Menurutnya, hal yang terpenting untuk dikembangkan di madrasah yakni melakukan pemerataan di bidang pendidikan. Anggaran pendidikan di Kemenag terbilang tinggi dan harus digunakan sebaik-baiknya untuk pemerataan di bidang pendidikan.

"Anggaran sebaiknya dikelola dengan baik sehingga kesempatan bagi anak-anak kita terbuka lebar dalam mengecap pendidikan," ucapnya.

Ia mengatakan, pendidikan agama merupakan salah satu solusi yang tepat untuk pemecahan persoalan keumatan karena persoalan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat hari demi hari juga terus berkembang. Karenanya, ia menilai pendidikan agama akan menjadi modal awal bagi anak-anak untuk melihat permasalahan yang makin kompleks.

No comments:

Post a Comment