Tuesday, May 22, 2012

Ada Buku Cerita SD Bergambar Nabi Muhammad

Setelah berlalu kisah tentang "Bang Maman dari Kali Pasir" dengan "Istri Simpanan" pada buku LKS Muatan Lokal Budaya Betawi. Kini di Solo ditemukan kasus yang tak kalah menghebohkan.  Tak tanggung-tanggung sosok yang ditampilkan adalah Nabi Muhammad SAW yang diilustrasikan dalam gambar sebuah buku cerita.

Hal ini diketahui setelah seorang siswa SD di Solo menemukan kejanggalan materi yang terkandung dalam sebuah buku cerita kisah para nabi yang ditulis untuk konsumsi anak-anak yang dia pinjam dari perpustakaan sekolahnya.

"Kemarin sore anak saya memberitahu kami bahwa di buku yang dipinjamnya dari perpustakaan sekolah terdapat gambar Nabi Muhammad. Saya pikir dia hanya salah dalam membuat persepsi gambar, namun setelah saya cek ternyata memang benar. Saya sangat kaget," ujar Ny Dyah, orangtua siswa, Selasa (22/5/2012).

Anak sulung Ny Dyah adalah siswa kelas 4 sebuah sekolah Islam di Solo. Sedangkan buku yang dipinjam di sekolah itu berjudul 'Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi' yang disusun oleh N Khasanah RA, terbitan Nobel Edumedia tahun 2010. Penerbit tersebut beralamat di Jl Rawagelem III No 4, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta.

Dalam buku setebal 52 halaman tersebut dikisahkan kehidupan masa kecil 11 nabi, dan di bagian akhir yaitu halaman 43 hingga 48 mengisahkan kehidupan masa kecil Nabi Muhammad SAW. Pada bagian ini terdapat lima ilustrasi gambar yang menggambarkan kehidupan masa kecil hingga masa remaja Nabi Muhammad.

Dari lima gambar itu, terdapat empat gambar yang menunjukkan sosok Nabi Muhammad. Gambar di halaman 43 terdapat gambar bayi sedang digendong seorang perempuan, yang mengilustrasikan masa bayi Nabi Muhammad di gendongan Ibundanya. Di depan gambar bayi diberi tulisan 'Muhammad' dalam huruf Arab.

Di halaman 44 nampak gambar anak lelaki kecil menggembala kambing, yang menunjukkan masa kecil Nabi Muhammad ketika dalam asuhan Halimah Assa'diyah. Gambar utuh itu lalu ditimpa tulisan 'Muhammad' dalam huruf Arab, namun masih kelihatan jelas bagian dari seluruh rambut, jidat, mata, hingga bagian hidung. Sedangkan di bagian bawah terlihat jelas jubahnya.

Gambar halaman 46, menunjukkan seorang lelaki kecil diantara dua lelaki dewasa yang merupakan ilustrasi peristiwa pembedahan dada Nabi Muhammad oleh dua malaikat di perkampungan Bani Sa'd. Dalam gambar itu gambar lelaki kecil ditimpa tulisan 'Muhammad' dalam huruf Arab ukuran besar di bagian atas namun masih terlihat jelas bagian kedua kakinya.

Gambar yang terdapat di halaman 48 adalah ilustrasi ketika Nabi Muhammad bertemu Buhairah, seorang pendeta ahli kitab yang sedang membuktikan tanda-tanda kenabian dalam diri Nabi Muhammad. Pada gambar itu di bagian kepala ditimpa tulisan 'Muhammad' dalam huruf Arab, sedangkan di bagian badan tetap terlihat utuh.

"Dalam Islam tidak dibenarkan membuat citraan, menggambar, atau membuat visual tentang fisik Nabi Muhammad di bagian manapun. Yang lebih mengejutkan kami adalah buku tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Agama. Bagaimana mungkin sebuah kementerian sebesar itu bisa meloloskan buku bermasalah seperti itu tanpa seleksi dan sortasi yang ketat," lanjut Dyah.

Di halaman 'i' buku tersebut memang terdapat stempel berbunyi bahwa buku tersebut merupakan bantuan dari Direktoral Jendral Pendidikan Islam, Kementrian Agama RI, pada tahun 2011. Pihak sekolah sendiri menegaskan bahwa buku tersebut merupakan bantuan langsung berupa buku dari Kementerian Agama RI.

Di bagian lain, pihak Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta telah meminta pihak sekolah untuk menurunkan buku tersebut dari rak perpustakaan. Karena mereka menilai buku tersebut, tidak layak dibaca dan diedarkan.

"Jelas tidak diperbolehkan menggambar sosok Rasulullah seperti ini. Saya akan segera mengecek ke pihak-pihak sekolah dan meminta agar buku tersebut tidak diedarkan atau dipinjamkan lagi kepada siswa," ujar Kepala Kemenag Kota Surakarta, Ahmad Nasirin, kepada wartawan di Solo, Selasa (22/5/2012).

Meskipun tidak menyangkal bahwa buku tersebut merupakan buku bantuan Kemenag kepada pihak sekolah, namun Nasirin mengaku tidak mengetahui secara pasti distribusi buku tersebut dari Kemenag Pusat hingga sampai di pihak sekolah. Dia mengaku akan mengusutnya secara tuntas.

"Kami akan mendatangi pihak sekolah-sekolah yang kemungkinan menerima buku tersebut. Sekaligus kami akan melarang peredarannya karena kami sendiri juga tidak sepakat buku bergambar ini beredar dan dibaca anak-anak," ujar Nasirin.


No comments:

Post a Comment