Friday, May 18, 2012

Rusuh di Gunung Botak Pemkab Buru Diminta Segera Atasi


Ambon - Pemerintah Kabupaten Buru diminta segera mengatasi kerusuhan yang terjadi di lokasi tambang emas di Desa Wamsait pada Senin (14/5) hingga dua menewaskan dua orang warga sejumlah orang menderita luka-luka.

Permintaan tersebut diungkapkan anggota DPRD Maluku dari Daerah Pemilihan (Dapil) Buru, Rabea Muin kepada Siwalima melalui telepon selularnya, Kamis (17/5).


Menurutnya, Pemkab Buru harus melakukan kerjasama dengan aparat kepolisian untuk mengamankan daerah lokasi tambang emas atau gunung botak tersebut sehingga peristiwa tersebut tidak lagi berlanjut dan memakan korban.

Polisi setempat, kata Muin, harus mampu menetralisir kondisi rusuh yang terjadi antar warga di lokasi tambang tersebut. Lokasi tambang harus ditertibkan dengan baik oleh pemkab sehingga tidak lagi berdampak pada hal-hal yang tidak dinginkan bersama.

Politisi asal Partai Demokrat ini berharap, konflik yang terjadi di gunung botak dapat diselesaikan secepatnya oleh aparat kepolisian dimana Pemkab Buru juga harus mencari jalan keluar yang terbaik menyelesaikan masalah tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, bentrok yang terjadi di Gunung Botak, Desa Wamsalit, Kabupaten Buru telah menyebabkan dua tewas dan sejumlah orang dilaporkan menderita luka-luka.

Hingga Selasa malam (14/5) situasi di lokasi kejadian masih mencekam. Ribuan penambang yang berada di lokasi penambangan memilih mengungsi ke Namlea, ibukota Kabupaten Buru.

Untuk menghindar diri dari aksi kerusuhan itu, ribuan penambang berjalan kaki puluhan kilometer baru mendapat kendaraan angkutan umum menuju Namlea.

Ribuan lagi harus berjalan kaki menuju Desa Kayeli. Setelah itu mereka silih berganti menuju Namlea dengan menggunakan transportasi laut.

Bupati Buru Ramli Umasugi dan muspida terjun langsung ke TKP guna menenangkan situasi di sana. Aparat keamanan, dari unsur kepolisian dan TNI-AD bersenjata lengkap juga sudah diterjunkan ke TKP.

Bupati, Ramli Umasugi meminta agar masyarakat menahan diri dan tidak terprovokasi insiden tersebut. Ia juga menyatakan rasa sesal yang mendalam atas terjadinya insiden di Gunung Botak tersebut dan turut menyampaikan rasa belasungkawa atas korban meninggal maupun luka-luka.

Sementara itu, data yang dihimpun Siwalima di TKP menyebutkan, satu korban meninggal diketahui bersama S Lesilawang, warga asal Selasi, Kecamatan Ambalau, Kabupaten Buru Selatan.

Korban tewas itu ditikam di punggung belakang dengan tombak dan terdapat luka bacokan parang juga ditubuhnya. Jenazah korban telah dievakuasi melalui Desa Kayeli untuk dipulangkan ke Desa Selasi, Ambalau. (Cr-1)

No comments:

Post a Comment