Thursday, May 10, 2012

Kadisdikpora: Soal UN SD Tertukar Akibat Kesalahan Gugus

Ambon - KendatiPanitia Ujian Nasional (UN) SD/MI/SLB dikecam oleh Komisi II DPRD Kota Ambon lantaran tertukarnya soal UN yang terjadi di sejumlah sekolah, Senin (7/5), namun Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Maluku, Semmy Risambessy menilai hal itu terjadi akibat kesalahan di pihak gugus sekolah.


“Itu hanya human error di tingkat gugus sekolah karena ada kekeliruan sedikit namun telah diantisipasi secepatnya oleh para guru yang mengawas saat itu,” ungkap Risambessy, kepada wartawan di Kantor Disdikpora Maluku, Rabu (9/5).

Dijelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Ambon dan diin­formasikan, saat insiden tersebut terjadi pihak dinas langsung mendatangi sekolah-sekolah tersebut dan menggantikan soal yang sebenarnya diujiankan saat itu. “Kita juga sudah tegaskan agar hal tersebut tidak boleh lagi terjadi,” jelasnya.

Kendati demikian, Mantan Kabid Dikdas Disdikpora Maluku ini yakin jika tidak terjadi kebocoran soal saat proses UN yang berlangsung baik di tingkat SMA/MA, SMP/MTs maupun SD/MI.

Sebelumnya diberitakan, Komisi II DPRD Kota Ambon mengecam Panitia UN tingkat SD/MI/SLB menyusul tertukarnya soal UN yang terjadi di sejumlah sekolah, Senin (7/5).

Saat hari pertama pelaksanaan UN yang digelar, Senin (7/5), diikuti 6.224 siswa yang tersebar pada 202 SD, MI dan SLB di Kota Ambon. Seharusnya mereka mengikuti ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, namun panitia justru mendistribusikan soal mata pelajaran Matematika.

Pelaksanaan UN tingkat SD/MI/SLB akan berlangsung selama tiga hari mulai 7-9 Mei. Hari pertama Bahasa Indonesia disusul Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di hari ketiga.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Benny Kainama kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Senin (7/5), mengakui ada beberapa sekolah di Kota Ambon yang mendapat distribusi soal yang salah. Sekolah-sekolah tersebut tidak memperoleh soal mata pelajaran Bahasa Indonesia yang seharusnya diujiankan pada hari pertama.

“Sekolah yang mendapat soal UN selain mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah SD Kristen Nania dan SD Inpres Latta Kecamatan Baguala,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, disekolah-sekolah tersebut ternyata memperoleh soal Matematika yang belum diujiankan di hari pertama. “Sampul soal ujian yang salah tersebut memang telah digunting, namun belum dibagikan karena diketahui bukan bahan ujian pada hari pertama,” jelasnya.

Dikatakan, soal ujian tersebut langsung diamankan dan diambil alih oleh pengawas independen.

“Memang ada beberapa sekolah yang mendapat distribusi soal selain Bahasa Indonesia. Soal ujian tersebut belum sempat dibuka, namun sampulnya sudah digunting dan langsung diamankan, sehingga masih dalam pengawasan pengawas tidak murni,” katanya. (S-16)

Sumber : www.siwalima.com

No comments:

Post a Comment