Komandan Lantamal Ambon Komitmen Terus Mencari Korban KM Putri Ayu

Foto Moluken.com

Danlantamal Ambon, Kolonel Laut (P) Aan Kurnia

Ambon : Badan SAR Nasional (Basarnas) terus mencari korban Kapal Motor Putri Ayu yang tenggelam di Tanjung Alang Perairan Maluku Tengah, hari Minggu, pekan lalu. Kapal tersebut tenggelam akibat dihantam gelombang tinggi.

Pantauan Moluken.com, Sabtu (23/06), Pesawat Cassa 212 TNI AL dikerahkan guna mencari 60 korban tenggelamnya KM Putri Ayu. Pesawat yang terbang rendah kemudian menyisiri pulau dan titik tenggelamnya kapal nahas itu.

Komandan Lantamal IX Ambon, Kolonel Laut (P). Aan Kurnia, melalui pesan singkatnya kepada Moluken.com, Sabtu (23/06), sore, mengatakan, selain pesawat, pihaknya juga mengerahkan dua KRI, Mandau dan Alkura serta satu KAL Hutumuri guna terus melakukan pencarian terhadap para korban yang masih hilang itu.

Untuk memperlancar proses pencarian itu, Lantamal Ambon juga mengerahkan 1 platon marinir, 2 rubber boat dan 6 set alat selam. Semua personil dan armada tersebut kini sudah bergabung dengan tim SAR gabungan sejak tanggal 21 Juni lalu. “ Pada intinya kami terus memberikan perhatian terhadap para korban tenggelamnya KM. Putri Ayu yang hingga kini belum ditemukan itu. Kami juga tidak putus asa untuk melakukan pencarian hingga ketemu,” kata Kurnia yang juga adalah Komandan Lantamal yang termuda di Indonesia itu.

Lanjut Kurnia, pencarian ini dilakukan di berbagai lokasi, seperti di perairan Ambalauw Bagian Utara, Pulau Buru, Tanjung Nusaniwe dan Laut Banda serta di Perairan Pulau Tiga. “ Kami juga telah mendirikan pos pengamatan di Pulau Tiga, dekat lokasi tenggelamnya KM. Puteri Ayu itu. Informasi terkait persoalan ini saya juga sudah sampaikan kepada gubernur Maluku,” ujar Kurnia.

Sementara itu, hingga hari ke tujuh tenggelamnya KM Ayu ini, keluarga korban masih terus mendatangi pos Basarnas di Desa Ureng guna untuk mengetahui nasib anggotanya yang hilang. Mereka bertekad terus bertahan di pos Basarnas hingga korban ditemukan.

Sebelumnya, KM Putri Ayu tenggelam hari Minggu, (17/06) saat berangkat dari Pelabuhan Slamet Riyadi, Ambon, dengan tujuan Buru Selatan, Maluku. Di tengah perjalanan, kapal dihantam gelombang besar dan tenggelam di Tanjung Alang, perairan Maluku Tengah. Sejauh ini baru 12 korban ditemukan selamat, sedangkan 60 korban lainnya masih dinyatakan hilang. (Qin)

Sumber : http://www.moluken.com