Mobil Hias Kafilah NTT |
Kendati demikian, tak menyurutkan semangat para kafilah dari 33 provinsi untuk menampilkan berbagai ciri khas daerah masing-masing di depan warga Kota Ambon.
Mobil Hias Kafilah Lampung |
Arak-arakan Pawai Ta’aruf diawali dari depan Markas Komando (Mako) Brimob Polda Maluku dan selanjutnya menyusuri ruas jalan Sudirman, Rijali, Tulukabessy, DI Panjaitan, depan Monumen Gong Perdamaian Dunia, AY Patty dan berakhir di Masjid Alfatah.
Mobil Hias Kafilah Bali |
Selanjutnya, disusul Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Lampung, Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Maluku Utara, Aceh, Sumatera Barat, Papua Barat, Sulawesi Tengah, Sumatera Selatan, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bengkulu, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Tengah.
Selain itu, sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Maluku juga turut serta menampilkan kendaraan hiasnya dalam Pawai T’aruf tersebut. Tampak diantaranya kendaraan hias milik Pemerintah Kota Ambon, Kabupaten Kepulauan Aru, Buru Selatan dan Maluku Tenggara.
Di sepanjang jalur jalan yang dilalui, para kafilah mendapat sambutan hangat dari warga Kota Ambon yang sudah memenuhi jalur-jalur jalan tersebut sekitar dua jam sebelum pawai dimulai.
Sementara itu ketika melewati depan panggung utama yang berlokasi di Lapangan Merdeka, para kafilah peserta Pawai Ta’aruf disambut oleh Menteri Agama (Menag), Suryadarma Ali; Gubernur Maluku, KA Ralahalu dan Wakil Gubernur Maluku, Said Assagaff.
Mobil Hias Kafilah Sumbar |
Mobil Hias Kafilah Sulsel |
Sejak dari awal garis Start di kendaraan hias DKI Jakarta yang bernomor urut 12 sangat menarik simpati masyarakat karena salah satu komedian Indonesia Mpok Nori turut di antara kafilah.
Mobil Hias Kafilah Papua Barat |
Hal ini disebabkan Provinsi Papua Barat yang menampilkan budaya perahu tradisional mereka, cukup memukau, ditambah lagi salah satu peserta Pawai Ta’aruf yang dipercayakan menjadi juru mudi hanya berbusana tradisional Papua yang agak terbuka.
Sementara itu, Gubernur Maluku, KA Ralahalu mengharapkan Pawai Ta’aruf dapat dijadikan sebagai event seni, religi dan budaya yang bermanfaat bagi pembangunan di masa yang akan datang.
“Saya ingin menyampaikan khusus kepada rombongan peserta Pawai Ta’aruf, meskipun jalur-jalur yang akan dilalui nanti sudah diatur pengamanan oleh petugas terkait, hendaknya para peserta lebih berhati-hati dan tertib dalam pelaksanaan pawai. Dapat saling menjaga dan mengutamakan keselamatan, sehingga Pawai Ta’aruf, benar-benar dijadikan sebagai even seni, religi, dan budaya yang bermanfaat bagi pembangunan di masa yang akan datang,” tandas Ralahalu dalam sambutannya yang dibacakan Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), Rahman Soumena saat melepas peserta Pawai Ta’aruf, Kamis (7/6).
Ralahalu mengingatkan kepada para peserta bahwa ajang MTQ, bukan hanya soal kalah-menang, tetapi yang lebih penting adalah makna yang terkandung di dalamnya, antara lain ajang mempererat ukhuwah Islamiyah serta bagaimana kita belajar untuk tetap rukun dalam kemajemukan ke-Indonesia-an kita.
Kendati demikian, jangan sampai terjadi, bahwa hasrat kuat untuk menjadi juara, lalu mengaburkan niat dan tujuan utama MTQ sebagai wahana untuk mendorong pemahaman, penghayatan dan kecintaan umat Islam terhadap Alquran. (S-34)
Sumber Berita : http://siwalimanews.com
Foto koleksi : http://putrawanchi71.blogspot.com
Sumber Berita : http://siwalimanews.com
Foto koleksi : http://putrawanchi71.blogspot.com
No comments:
Post a Comment