Saturday, August 11, 2012

Bencana Rugikan Maluku Rp 900 M



Ambon - Akibat bencana alam yang terjadi di Maluku beberapa waktu terakhir ini, menyebabkan daerah ini mengalami kerugian sekitar Rp 900 milyar.


“Sampai saat ini, berdasarkan data sementara kerugian yang tercacat akibat bencana alam yang terjadi di Maluku sebesar Rp 900 milyar karena masih ada kerusakan yang terjadi di Kecamatan Huamual Belakang Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang hingga kini belum terinventarisir,” ungkap Gubernur Maluku KA Ralahalu kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Jumat (10/8).

Dikatakan, dengan adanya estimasi kerugian tersebut, maka dijadwalkan, hari ini Sabtu (11/8) tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan tiba di Ambon guna melakukan inventarisir terhadap kerusakan yang terjadi akibat bencana alam yang terjadi beberapa waktu terakhir ini.

“Tim ini akan melakukan inventarisir terhadap berbagai kerusakan yang terjadi berdasarkan laporan yang telah disampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku kepada BNPB maupun Kementrian PU, Rabu (8/8),” katanya.

Gubernur menjelaskan, dengan estimasi kerugian tersebut maka akan diusulkan dalam APBD Perubahan tahun 2012 maupun APBD dan APBN tahun 2013 mendatang agar proses rekonstruksi dan rehabilitasi akan dilakukan terhadap sarana dan pra sarana yang rusak akibat bencana alam tersebut.

“Pemerintah akan bekerja secara professional agar proses rekonstruksi dan rehabilitasi bisa segera dilakukan dan sambil ada penanganan lanjutan, kita akan terus melakukan penanganan tanggap darurat,” jelasnya.

Selain melakukan pertemuan dengan BNPB dan Kementerian PU, menurut Gubernur, pihaknya juga telah melaporkan kondisi Maluku pasca bencana alam kepada Menko Kesra Agung Laksono dan setelah itu akan dilakukan rapat eselon I di tingkat Kementerian Koordinator Kesra dan hasilnya akan disampaikan pula kepada presiden.  

Gubernur juga berjanji untuk membuka keterisolasian akibat terputusnya jalan dan jembatan agar mempermudah masyarakat dalam mendistribusi barang dan jasa, khususnya di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Kabupaten Buru.

“Kita harus segera mengambil langkah-langkah penanganan darurat agar masyarakat tidak mengalami kekurangan pangan apalagi perayaan Idul Fitri sudah semakin dekat,” katanya.

Beri Apresiasi

Sementara itu, Komisi D DPRD Maluku memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kepedulian Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat yang telah membantu anggaran relokasi pasca bencana banjir dan longsor di Maluku sebesar Rp. 1 Triliun.

“Kami mengapresiasi positif maksud baik tersebut dengan harapan anggaran yang akan direalisasi nantinya dapat bermanfaat dalam penggunaannya dan tepat sasaran,” kata anggota Komisi D DPRD Maluku Temmy Oersipuny kepada Siwalima melalui telepon seluler, Jumat (10/8).

Menurutnya, anggaran relokasi tersebut sebaiknya difokuskan pada kondisi yang sangat mendesak utamanya kebutuhan infrastruktur maupun kebutuhan lainnya.

“Saya rasa anggaran tersebut tidak langsung didapatkan begitu saja dan kalaupun direalisasi maka melalui proses yang bertahap, sehingga alangkah baiknya jika anggaran tersebut lebih difokuskan pada kondisi yang terparah dan sangat mendesak,” ungkapnya. (S-16/S-36)

No comments:

Post a Comment