Tuesday, August 7, 2012

40 Jembatan di Maluku Rusak Parah

Tumpukan material akibat banjir bandang di Ambon pada Rabu (01/8-12) 
Ambon - Sebanyak 40 jembatan yang ada di Maluku mengalami rusak parah akibat bencana alam yang melanda Maluku.

Hal ini disampaikan Gubernur Maluku KA Ralahalu, Minggu (5/8), ketika mengunjungi Desa Haruku-Sameth Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang terkena bencana banjir pada 1 Agustus 2012 lalu.


Menurut Ralahalu, hingga kini total kerugian negara akibat bencana tersebut belum di ketahui, karena masih dalam proses verifikasi lapangan oleh SKPD teknis bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.

“Kerusakan hampir merata di seluruh Maluku. Kita prihatin sekali karena itu kita segera ambil langkah-langkah kelanjutan. Prosesnya masih panjang. APBD provinsi dan kota akan ikut membantu selain meminta bantuan APBN. Khusus untuk jalan-jalan dan jembatan nasional, karena kerusakan sangat parah, kiita belum bisa perkirakan. Kita akan hitung nantinya setelah verifikasi usai dilakukan SKPD teknis," jelas Ralahalu.

Di tempat yang sama pula, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maluku Isamil Usemahu mengatakan, sebagai langkah penanganan darurat, pihaknya membuat jembatan kayu guna memperlancar arus trans­portasi maupun barang.

“Baik jalan maupun jembatan yang putus, untuk penanganan darurat jembatan yang rusak kita buat jembatan kayu sebagai jembatan darurat,” jelas Usemahu.

Ditanyakan soal pemukiman yang berada dibantaran sungai yang terancam, akan ada normalisasi sungai dengan bantuan bronjong. “Terhadap sungai yang mengancam pemukiman, bangunan bawah akan adakan normalisasi dengan bantuan bronjong dari balai untuk sementara bisa tertangani,” ujar Usemahu.

Bantuan 

Sementara itu, Ralahalu dalam kunjungan tersebut menyerahkan bantuan berupa Sembilan Bahan Pokok (Sembako) kepada ratusan warga pengungsi akibat banjir yang melanda Negeri Haruku.

Bantuan yang diserahkan berupa beras, kacang hijau, mie instant, dan bantuan bat-obatan. Penyerahan bantuan dilakukan selepas ibadah minggu di Gedung Gereja Ebenheiser Jemaat Haruku dan diterima secara simbolis oleh Sekretaris Desa Haruku, Isack Leimanuaya.

Bantuan ini kata Ralahalu, untuk meringankan beban warga yang terkena musibah banjir. Usai menye­rahkan bantuan, Ralahalu juga meninjau lokasi bencana banjir yang mengakibatkan ratusan rumah me­ngalami rusak berat dan ringan serta melihat langsung talud sungai yang ambruk.

Pantauan Siwalima, pemukiman penduduk Negeri Haruku masih terlihat becek di seanteru kampung. Bahkan saat banjir spead boat yang berada di bantaran sungai hanyut dibawa arus masuk ke pemukiman warga.

Selain membantu warga negeri Haruku, Gubernur Maluku juga menyerahkan bantuan kepada warga Rohomoni yang terkena musibah banjir. Sedikitnya tiga unit rumah warga hanyut terbawa air akibat banjir.

Saat penyerahan bantuan, Ralahalu meminta kepada warga menjaga lingkungan sekitar dan tidak mene­bang pohon sembarangan. “Kami sangat prihatin. Tadi (kemarin-red) kita sudah lihat di Haruku juga. Ini butuh penanganan yang serius di masa mendatang. Tidak serta merta segera perbaiki tetapi harus melalui usulan pemerintah daerah. Saya meminta agar jaga lingkungan dan tidak menebang semba­rangan. Harus dilakukan reboisasi bantaran sungai dengan tanaman umur panjang agar dapat menjaga terjadinya abrasi di bantaran sungai,” tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, Ralahalu berjanji akan berkoordinasi dengan Kabupaten Malteng untuk sharing anggaran agar warga secepatnya dibantu menyelesaikan beban mereka. Raja Rohomoni, M Yusuf Sangadji yang menerima bantuan mengucapkan terima kasih dan meminta perhatian gubernur terhadap masalah air bersih yang sulit selama empat hari pasca bencana melanda.

“Air bersih sudah empat hari susah. Ada juga kerusakan rumah, tiga yang hanyut 29 rusak bahkan ada fasilitas-fasilitas umum yang nyaris terbawa banjir akibat jebolnya bantaran sungai,” akuinya. (S-27)

No comments:

Post a Comment