Saturday, June 2, 2012

NTT jadi Langganan Persentase Ketidaklulusan UN SMP/MTs Tertinggi


Mendikbud,, Drs. M, Nuh

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencatat bahwa propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi propinsi yang persentase ketidaklulusan siswa SMP/MTs tertinggi. Tingkat kelulusan NTT yang hanya mencapai 2,45 persen atau sebanyak 1.906 orang siswa.

 Sedangkan peringkat kedua yang persentase ketidaklulusan Siswa SMP/MTs tahun 2011/2012 adalah Kalimantan Barat ( 2,21 persen), Papua Barat (2,16 persen), Kepulauan Riau (2,04 persen) dan. Sulawesi Tengah (1,95 persen).

 "Untuk NTT ini setiap tahun memang selalu menjadi yang tertinggi tingkat ketidaklulusannya. Namun, jika dilihat dari progressnya, propinsi tersebut menunjukkan kenaikan dan terus melakukan perbaikan," terang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (1/6).

 Dari distribusi kelulusan UN SMP/Mts tahun ini, Nuh menyebutkan  sekolah dengan tingkat kelulusan kurang dari 100 persen sebanyak 11,06 persen. Sedangkan sekolah dengan tingkat kelulusan 100 persen adalah 88,94 persen. Namun begitu, Nuh mengakui bahwa hingga saat ini belum menemukan sekolah yang tingkat kelulusannya nol persen.

 "Tahun ini tidak ada sekolah yang kelulusannya nol persen. Tapi ini baru dilihat hanya dari sisi hasil UN. Sementara, penentu kelulusan itu kan tidak hanya dari hasil UN saja, tapi masih ada faktor lainnya. Jadi, nanti kita lihat lagi perkembangannya. Kalau tahun lalu, ada 12 sekolah SMP yang satu sekolah tidak lulus semua," paparnya.

 Adapun mengenai nilai rata-rata UN SMP/MTs  murni tahun 2012, mantan Rektor ITS ini mengakui bahwa mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan nilai rata-rata UN murni SMP/MTs tahun 2011. Tahun ini nilai rata-rata UN murni hanya 7,47, sedangkan tahun lalu mencapai 7,88.

 "Kalau tingkat kelulusan 2011 dan 2012, mengalami peningkatan. Yakni dari 99,45 persen menjadi 99,57 persen," imbuhnya.

 Nuh tetap menegaskan bahwa kelulusan UN SMP/MTs ini merupakan hasil yang benar-benar nyata dan sesuai dengan kondisi di lapangan. Sehingga, pemerintah pun mengetahui bagaimana kondisi kualitas pendidikan di Indonesia khususunya untuk jenjang SMP/MTs. "Inilah hasilnya. Hasil ini tidak akan ditutup-tutupi, dan silahkan masyarakat mengetahui dan memahami bagaimana kondisi kualitas pendidikan kita. Tentunya, sejauh ini sudah menunjukkan ke arah yang lebih baik di setiap tahunnya," pungkasnya.


 Untuk diketahui, siswa yang mendaftar UN SMP/MTs sebanyak 3.745.967 orang siswa. Yang memasukkan nilai sekolah sebanyak 3,726.872 (99,49 persen). Selanjutnya, yang mengikuti UN sebanyak 3,697.865 orang siswa (99,22 persen) dan yang lulus ujian akhir hanya sebanyak 3,681.920 orang siswa (99,57 persen). (cha/jpnn)


No comments:

Post a Comment