Thursday, June 7, 2012

Madrasah Kualitas Rendah Diminta Merger

Ilustrasi

JAKARTA--Kementerian Agama (Kemenag) mengakui cukup kewalahan untuk melakukan merger terhadap sekolah-sekolah madrasah yang memiliki kualitas rendah, khususnya madrasah swasta meski jumlah anak didiknya di bawah batas minimal. Semakin menurunnya  jumlah anak didik itu kerap terjadi pada saat tahun ajaran baru.


"Kesulitan untuk melakukan merger karena adanya perbedaan pandangan dengan pemerintah. Yakni, pihak yayasan selaku pengelola madrasah swasta sebagian besar memilih tetap bertahan untuk membuka madrasahnya meskipun jumlah muridnya sedikit," ungkap Direktur Pendidikan Madrasah Dedi Zubaidi kepada JPNN di Jakarta, Selasa (5/6).

Menurutnya, jika kondisi demikian terlalu dipaksanakan, maka akan berdampak buruk terhadap kualitas sekolah dan juga kualitas para anak didik  di madrasah tersebut. "Kita sudah pernah menyarankan agar madrasah yang kondisinya memprihatinkan sebaiknya dimerger saja. Tetapi, tetap tidak mudah," jelasnya.

Selain itu, lanjut Dedi, sulitnya melakukan merger madrasah tersebut juga disebabkan karena adanya perbedaan jenis organisasi. Misalnya, kepemilikan madrasah tersebut berada di bawah naungan  organisasi  NU atau Muhammadiyah.

"Nah, perbedaan inilah yang juga menyebabkan yayasan enggan untuk dimerger. Yang NU belum tentu mau bergabung dengan Muhammadiyah. Maka itu, ini yang masih menjadi masalah dalam persoalan merger madrasah," paparnya.

Namun begitu, Dedi mengungkapkan bahwa pihaknya akan sangat senang jika madrasah itu mampu melakukan evaluasi terhadap eksistensinya , serta menyadari pentingnya pelayanan yang berkualitas untuk mencerdaskan anak bangsa. Jadi, lanjut Dedi, pengelolaan madrasah tidak terkesan main-main atau coba-coba.

"Jika setelah dievaluasi tidak memungkinkan untuk survive baik secara managerial maupun finansial, maka  segeralah berkoordinasi setidaknya dengan Pemda khususnya yang menangani pendidikan madrasah untuk mendapatkan perhatian kusus. Bisa jadi perlu merger antarmadrasah yang  menghadapi masalah itu dengan  madrasah yang sudah maju atau potensial untuk berkembang," tuturnya. (Cha/jpnn)

No comments:

Post a Comment