Monday, July 16, 2012

Sarundajang Dapat Gelar Doktor Kemajemukan

Arbain Rambey/KOMPAS
Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang
MALANG - Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang menerima gelar honoris causa di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Sabtu (14/7/2012).


Upacara penyampaian pidato ilmiah yang dibawakan promovendus dihadiri para pemimpin berbagai agama, termasuk ko-promotor Dr Franz Magnis Suseno dan mantan pemimpin organisasi Laskar Jihad yang sudah ia bubarkan sendiri, Jafar Umar Thalib. Hadir juga promotor Rektor UIN Malang Prof Dr Imam Suprayogo.

Sarundajang menyampaikan pidatonya yang berjudul "Kepemimpinan dalam Masyarakat Majemuk" dan mendapat gelar doktor untuk bidang ilmu Kepemimpinan Masyarakat Majemuk.

Rektor UIN Malang Imam Suprayogo dalam pidatonyanya menyatakan, betapa pihaknya risau atas kian langkanya kepemimpinan nasional yang bervisi kemajemukan. Menurut Imam, Sarundajang sebagai non muslim dalam kajian ilmiah lembaga UIN patut mendapat promosi gelar ilmiah bidang kepemimpinan kemajemukan, antara lain justru karena dorongan mantan pemimpin Laskar Jihad Jafar Umar Thalib.

Jafar yang hadir dan ikut memberikan selamat kepada Sarundayang menyatakan, dirinya kini memimpin pondok pesantren di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, setelah tak lagi memimpin Laskar Jihad yang ia bubarkan.

Menurut Jafar, Indonesia memerlukan keadaan di mana semua pemeluk agama merasakan aman menganut agamanya masing-masing. Meski pemeluk agama non muslim mengaku merasa tidak nyaman sebagai minoritas, muslim sebagai minoritas di tempat-tempat tertentu juga merasa tidak nyaman. "Jalan keluarnya bagaimana, bangsa kita masih terus mencari," katanya.

Sarundajang kepada wartawan memuji UIN Malang yang telah bertindak melampaui tugasnya, tidak saja sebagai lembaga pendidikan pencetak sarjana dan lembaga ilmiah pengkaji ilmu saja, melainkan juga melakukan praktik dan usaha untuk memperjuangkan keniscayaan sejarah nasional, bahwa Indonesia adalah negara yang didasarkan keberagaman, atau kemajemukan.

No comments:

Post a Comment