Friday, July 20, 2012

Kerugian Capai 9 Milyar Lebih Akibat Bencana 2 Hari di Ambon

Material hasil longsoran yang menutupi ruas jalan Jenderal Sudirman Tantui
Atas coba dibersihkan oleh alat berat.
Ambon - Kerugian akibat bencana alam di Kota Ambon terus bertambah. Hanya dalam kurun waktu dua hari, 15-16 Juli 2012, kerugian akibat longsor dan banjir mencapai Rp 9 milyar lebih.

Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Tjokro Broery kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Rabu (18/7), mengungkapkan, kerugian akibat bencana alam tanggal 15-16 Juli sebesar Rp. 9.107. 222.650, terdiri dari kerusakan bangunan rumah baik rusak total, ringan dan berat mencapai Rp.4.503.000.000, sedangkan kerusakan fasilitas umum seperti talud, bronjong dan jembatan mencapai Rp.4.604.222.650.

Bencana alam tersebut selain merusak puluhan rumah dan fasilitas publik juga menimbulkan dua orang meninggal dunia bencana alam yang terjadi menimbulkan dua korban jiwa, yakni La Komeng (11) warga RT 05/03 Desa Wayame yang meninggal akibat tertimbun longsor dan Sandri Bagong (25) warga desa Batu Merah RT 001/07 yang meninggal akibat tersengat aliran listrik.

Selain itu, empat warga lainnya menderita luka ringan, yakni Yuli (8) dan Galeng (4) warga RT 05/03 Desa Wayame Kecamatan Teluk Ambon dan C Latumahina (60) dan Y Latumahina (29) Warga Batu Meja, Kecamatan Sirimau yang mengalami luka ringan dan menjalani perawatan di RS Sumber Hidup.

 Tjokro mengungkapkan, rumah warga dan fasilitas umum yang rusak  tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Sirimau, Nusaniwe, Teluk Ambon dan Kecamatan Leitimur Selatan.

 Rumah warga yang rusak berat sebanyak 20 unit, rusak ringan 40 unit dan lima unit rumah tempat pembuatan usaha batu bata.

Sedangkan infrastruktur dan fasilitas umum yang mengalami kerusakan akibat longsoran tanah yang menutupi bahu jalan di Kecamatan Sirimau satu titik, dan lima titik di Teluk Ambon, yakni desa Hative Besar empat titik, dan satu titik di Riang.

Dijelaskan, sebanyak 14 rumah di Desa Tawiri yang rusak akibat luapan sungai, 85 unit rumah yang tergenang di Desa Hative Besar, dan sejumlah rumah juga ikut tergenang di Desa Hative Kecil dan dan Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau

Ia mengungkapkan, data kerugian akibat bencana akan terus bertambah mengingat saat ini pihaknya masih melakukan pendataan.

Tjokro mengungkapkan, jumlah kerugian akibat bencana alam itu telah dilaporkan kepada Walikota Ambon untuk selanjutnya ditindaklanjuti.

Ia juga mengatakan, bantuan tanggap darurat yang telah dilakukan adalah berupa terpal, peralatan dapur, tikar, selimut, karung serta mie instan.

Pada kesempatan itu juga, Tjokro menjelaskan, akibat bencana alam tanggal 15-16 Juli lalu membuat warga mengungsi ke lokasi yang aman dimana sebanyak 58 Kepala Keluarga (KK) atau 297 jiwa yang tersebar di Kecamatan Sirimau 6 KK (40 jiwa), Kecamatan Nusaniwe 4 KK (20 jiwa) dan Kecamatan Teluk Ambon sebanyak 48 KK (237 jiwa).

Dia menambahkan, akibat longsor dan banjir 48 Kepala keluarga (KK)  (237 jiwa) di Kecamatan Teluk Ambon, empat KK  (20 jiwa) di kecamatan Nusaniwe dan enam KK (40 jiwa) di Kecamatan Sirimau mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga. (S-26)

No comments:

Post a Comment