Monday, April 7, 2014

Disdik Ambon Terapkan Pengawasan Silang Murni

Kadis Pendidikan Kota Ambon, Benny Kainama
Ambon - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2014 Dinas Pendidikan Kota Ambon akan menerapkan sistem pengawasan silang murni, yakni penempatan guru untuk mengawas ke sekolah lain di luar sekolah tempat mengabdi.

"Silang murni berarti guru dari sekolah A akan mengawas di sekolah B dan sebaliknya, sehingga tidak ada guru yang mengawas di sekolah tempat mengabdi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Benny Kainama di Ambon, Senin (7/4).

Tapi, katanya, kalau sistem pengawasan ini berbeda dengan silang mata pelajaran, karena silang mata pelajaran guru mengawasi mata pelajaran berbeda.


Menurut dia, Pemerintah Kota telah menyatakan komitmen untuk tidak menggunakan tim pengawas independen dari LSM atau pihak perguruan tinggi.

"Atas petunjuk Wali Kota Ambon, kami telah berkomitmen agar pelaksanaan UN tahun 2014 diawasi oleh para guru dengan menggunakan sistem silang murni, langkah ini ditempuh guna meningkatkan kualitas kelulusan siswa," katanya.

Benny mengatakan bahwa pelaksanaan UN tahun sebelumnya diawasi oleh Universitas Pattimura (Unpati) dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) sebagai pengawas independen.

"Kami berupaya tahun ini diawasi oleh para guru, tetapi tidak menutup kemungkinan kedua lembaga tersebut langsung ke sekolah-sekolah untuk melakukan pengawasan," katanya.

Ia juga meminta kepada seluruh pengawas untuk tidak membantu siswa peserta ujian dengan cara memberikan kunci jawaban soal UN.

Jika ditemukan ada guru yang membantu siswa saat UN akan dikenai sanksi dan bisa saja dilakukan tindakan pemecatan.

"Jika kita sayang anak-anak kita, maka mereka jangan dibantu saat ujian dengan memberikan kunci jawaban atau sejenisnya. Karena itu sama saja kita membiarkan mereka lulus, tetapi kualitasnya tidak ada. Jika ditemukan ada guru yang melakukan itu, akan dikenai sanksi dan bisa saja sampai dipecat," tandasnya.

Benny menambahkan bahwa para siswa diharapkan dapat menjalani ujian dengan penuh rasa percaya diri, setelah melalui tahapan pelatihan, seperti "try out" dan pembekalan lainnya.

"Siswa telah diberi persiapan berupa pemantapan dan try out yang telah diikuti kurang lebih selama tiga bulan terakhir, sejak Januari 2014, dan upaya ini harus memunculkan optimisme bahwa bisa mencapai kelulusan yang berkualitas," tandasnya. (ant/tm)

Sumber :  Tribun-Maluku.com :

No comments:

Post a Comment