Saturday, April 28, 2012

Oersipuny: Dunia Pendidikan di Maluku Masih Suram



Menjelang Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei mendatang, potret suram masih menghampiri dunia pendidikan di Maluku atau dengan kata lain, pendidikan di daerah ini masih jauh tertinggal.

“Belum ada kesetaraan khusus di bidang pendidikan dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Maluku masih jauh tertinggal, pendidikan masih banyak membutuhkan pembenahan dan uluran tangan semua pihak,” kata anggota Komisi D DPRD Maluku, Temy Oersipuny kepada Siwalima di ruang kerjanya Jumat (27/4).

Ia menilai dunia pendidikan di Maluku sangat memprihatinkan, apalagi pada daerah-daerah terpencil, masih membutuhkan uluran tangan dan perhatian pemerintah. Infrastruktur, sarana dan prasarana sekolah yang minim atau sudah tidak layak pakai, kurangnya tenaga pengajar, dan masih banyak lagi hal yang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah.

“Jadi dengan ketertinggalan yang signifikan tersebut, tentu menjadi beban dalam standar atau ukuran nilai pada hasil ujian. Ketertinggalan ini juga sangat dirasa berat oleh para siswa, sebab mereka saja sulit menikmati pendidikan yang layak, namun stadar nilai ukuran yang dipatok oleh negara harus sama, padahal setiap daerah kan tidak sama kemajuannya dalam bidang pendidikan,” jelas Oersipuny.

Politisi asal partai Gerindra ini menyayangkan banyak anak-anak di Maluku yang tidak mengenyam bangku pendidikan dengan layak. Karenanya, ia prihatin dengan nasib anak-anak yang seharusnya memperoleh pendidikan sebagaimana yang dijamin oleh negara, malah dipaksa bekerja untuk mencari uang dan beperan sebagai tulang punggung keluarga.

Untuk hal tersebut, Oersipuny menandaskan, anak-anak yang dipaksa bekerja oleh orang tua untuk mendapatkan uang merupakan pelanggaaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).

Tidak hanya itu, ia juga menyesalkan anggaran yang diperuntukan untuk peningkatan mutu pendidikan di daerah ini justru disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Dengan adanya masalah-masalah tersebut, dan juga ditambah dengan penyalahgunaan anggaran pendidikan yang telah dikorupsi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, tentu berdampak pada kemajuan dunia pendidikan itu sendiri,” pintanya.

Olehnya itu lanjutnya, agar dunia pendidikan di Maluku maju dan sejajar dengan daerah lain di Indonesia, semua pihak harus bersama-sama bergandengan tangan ikut membangun sektor yang menaungi manusia-manusia berkualitas ini dengan penuh tanggung jawab. (S5)

Sumber : http://siwalimanews.com


No comments:

Post a Comment