Monday, April 30, 2012

Anggota TNI tidak Terlibat Bentrok Pelauw


Ambon - Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI Suharsono yakin anak buahnya tidak terlibat bentrok di Pelauw Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) seperti yang diungkapkan Komnas HAM beberapa waktu lalu.
Kepada wartawan, Jumat (27/4), Suharsono mengungkapkan, setelah ditindaklanjuti dan diselidiki masalah keterlibatan anggota TNI, ternyata informasi tersebut hanya simpang siur dari masyarakat.

“Informasi itu dari orang per orang. Mereka menyebutkan kehadiran anggota kita di bentork Pelauw, tapi setelah dikonfirmasi dan diselidiki, mereka hanya kepingin melampiaskan dendamnya kepada pihak yang jadi lawan. Seperti ada orang Pelauw yang jadi tentara, disebut-sebut ikut terlibat padahal setelah dicek, yang bersangkutan ada disatuannya,” ungkap Pangdam.

Ditegaskan, jika benar ada anggota TNI yang terlibat bentrok Pelauw tetap diproses hukum, sebab dirinya tidak akan mengintervensi dan mentolerir hal tersebut. “Tidak ada keterlibatan anggota saya, jika benar ada yang terlibat diproses hukum dan saya tidak akan intervensi,” cetusnya.

Ia meminta kepada Komnas HAM untuk mengundang saksi-saksi yang mengadu dan melihat keterli­batan anak buahnya di lapangan untuk didatangkan guna mengkomunikasikan dengan pihaknya agar masalah tersebut jernih.

Untuk diketahui, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan sedikitnya tujuh oknum anggota TNI dan Polri yang terlibat dalam bentrok antara warga di Desa Pelauw.

Dugaan keterlibatan anggota TNI dan Polri ini terungkap berdasarkan hasil investigasi Komnas HAM terhadap peristiwa berdarah yang terjadi pada pada Jumat 10 Februari lalu itu.

“Dari hasil penyelidikan kami di Pelauw yang kami terima menurut warga, ada oknum TNI maupun Polri yang terlibat dalam bentrok tersebut dan Oknum TNI itu lima orang, sedangkan oknum Polri itu dua orang,” jelas Komisioner Komnas HAM RI, Jhony Nelson Simanjuntak didampingi staf fungsional Peman­tauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI Perwakilan Maluku, Linda Holle kepada wartawan di Ambon, Rabu (4/4).

Menurut Simanjuntak, oknum-oknum TNI dan Polri ini ikut terlibat dalam aksi saling serang antar warga. “Warga siap menjadi saksi atas keterlibatan oknum-oknum tersebut,” tandasnya.

Simanjuntak mengatakan, pihaknya telah melaporkan ketujuh oknum anggota TNI dan Polri tersebut ke Polda Maluku dan Kodam XVI Pattimura. (S-34)



No comments:

Post a Comment