Wednesday, April 11, 2012

Wakatobi penuhi syarat jadi cagar biosfir dunia


Kekayaan keragaman hayati terumbu karang seperti di Pulau Hoga ini
hanya sekelumit dari seluruh kekayaan masyarakat dan alam Wakatobi,
Sulawesi Tenggara. Kini Wakatobi tengah diperjuangkan menjadi salah
satu pusat unggulan cadangan biosfer dunia. (Prasetyo Utomo )


"... spesies terumbu karang di perairan laut Wakatobi mencapai 750 spesies dari 850 spesies terumbu karang dunia..."

Kendari - Kawasan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, sudah memenuhi syarat dan layak menjadi salah satu kawasan cagar biosfir dunia yang ada di Indonesia. Salah satu hal pokok: di perairan itu terdapat 750 spesies dari 850 spesies terumbu karang dunia.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Wakatobi, Abdul Manan, di Kendari, Selasa mengatakan, kelayakan kawasan Wakatobi menjadi cagar biosfir dunia yang baru di Indonesia tersebut disepakati melalui Pertemuan Ke-18 Penasehat Komite Internasional untuk Program Cadangan Biosfer MAB UNESCO, di Paris pada 2-4 April 2012.

Menurut Manan, dalam pertemuan tersebut ada 26 nominasi cagar biosfir yang menjadi fokus pembahasan, yakni 23 nominasi yang baru diusulkan dan tiga nominasi perpanjangan atau pergantian nama dan zonasi.

Hasil evaluasi dari pertemuan tersebut, disepakati 13 nominasi langsung diterima atau disetujui menjadi cagar biosfir baru, lima nominasi dinyatakan diterima dengan tambahan kelengkapan persayaratan dan lima nominasi dinyatakan ditolak.

"Di antara 13 nominasi cagar biosfir baru yang langsung diterima tanpa syarat itu, termasuk kawasan Taman Nasional Laut Wakatobi," katanya.

Menurut dia, hasil kesepakatan dari pertemuan tersebut akan ditetapkan menjadi Cagar Biosfir baru melalui sidang ICC MAB UNESCO di Paris pada 9-14 Juli 2012.

Sebelumnya, Hugua, mengatakan ada tiga kepentingan yang dilindungi Unesco dalam menetapkan Wakatobi sebagai pusat cagar biosfir dunia, yakni kearifan lokal masyarakat Wakatobi, kelestarian lingkungan dan kepentingan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.

"Masyarakat Wakatobi, sangat menghargai alam sekitar karena alam dengan segala kemurahannya menyediakan segala sumber kehidupan manusia cukup berkelimpahan," katanya.

Perairan laut Wakatobi memiliki keragaman terumbu karang dan biota laut yang tinggi dibandingkan dengan kawasan-kawasan lain yang ada di dunia.

"Jumlah spesies terumbu karang di perairan laut Wakatobi mencapai 750 spesies dari 850 spesies terumbu karang dunia. Di laut Karibia yang banyak dikunjungi wisatawan terutama penyelam, hanya memiliki 50 spesies terumbu karang, sedangkan laut Merah hanya 300 spesies," katanya.

Artinya kawasan perairan laut Wakatobi seluas kurang lebih 1,5 juta hektar, menyimpan potensi sumber daya alam perairan laut, sekitar 90 persen dari total potensi sumber daya kelautan yang ada di seluruh dunia, katanya.

Hal tersebut yang menjadi alasan Unesco memandang Wakatobi sebagai kawasan yang harus dilindungi karena potensi kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, bisa menghidupi jutaan bahkan miliaran penduduk, katanya.

Sedangkan kepentingan ekonomi yang perlu dilindungi menurut Hugua, bagaimana masyarakat di kawasan Wakatobi dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada secara berkelanjutan, tanpa mengganggu keseimbangan lingkungan. 

No comments:

Post a Comment