PEKANBARU-Gara-gara mencubit seorang murid, YP, guru Sekolah Dasar Negeri 023 Limapuluh, Pekanbaru, Riau dilaporkan ke polisi. Selain mencubit, dia juga dilaporkan memerintahkan seluruh siswa di kelas III mencubit Nd (9), muridnya.
Adalah Syarifah Hanum, orang tua Nd, murid kelas III SDN 023 Limapuluh, Pekanbaru, yang tidak terima gadis kecilnya diperlakukan tidak semestinya di kelas. Berdasarkan laporan anaknya, Nd sudah dua kali dihukum cubit beramai-ramai di depan kelas, karena terlambat masuk sekolah dan tidak hadir dalam acara gotong royong.
Kejadian pertama pada 1 Mei lalu. Sehari sebelumnya, Senin tanggal 30 April, Nd datang terlambat dan tidak diperkenankan masuk. Nd akhirnya pulang. Pada hari Selasa besoknya, Nd disidang di depan kelas dan dihukum cubit. Tidak tanggung-tangung, sang guru memerintahkan seluruh murid mencubit Nd satu kali. Nd menangis.
Kali kedua, Nd tidak hadir dalam acara gotong royong tanggal 5 Mei untuk membersihkan sekolah yang akan melaksanakan ujian nasional. Sewaktu masuk sekolah lagi pada hari Kamis, tanggal 10 Mei, Nd kembali disidang dan mendapat hukuman cubit lagi. Kali ini hukumannya meningkat. Sang guru memerintahkan, setiap murid mencubit tiga kali. Bu guru juga ikut mencubit.
Sepulang sekolah, Nd menangis sejadi-jadinya di pelukan ibunya. Dia menceritakan kejadian di kelas. Dia menunjukkan tangannya terdapat bercak biru bekas cubitan dan ada yang sampai menimbulkan luka. Rupanya ada beberapa murid yang mencubit keras.
Tidak jelas juga, cubitan siapa yang menyebabkan luka. Namun luka itu sudah divisum. Syarifah yang juga berprofesi sebagai guru di salah satu SMPN kota Pekanbaru, marah besar.
Hari Minggu (13/5/2012), kemarin dia melaporkan perbuatan YP ke Polsek Limapuluh. Kepala Unit Reserse Kriminal, Polsek Limapuluh, Inspektur Satu, Herman Pelani yang dihubungi Senin (15/5/2012) pagi membenarkan laporan Syarifah. Herman mengatakan masih mempelajari laporan itu dan siap memanggil Yeni untuk dimintai keterangan.
Sumber : http://regional.kompas.com
No comments:
Post a Comment