Ambon - Sebanyak 252 siswa SMA dan sederajat dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional (UN) yang digelar pada 16-19 Mei lalu, sehingga angka ketidaklulusan tersebut membuat banyak pihak yang bergelut di dunia pendidikan harus melakukan banyak pembenahan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang akan berimbas pada hasil kelulusan itu sendiri.
“Angka ketidaklulusan ini merupakan angka yang cukup besar terjadi di Maluku, sehingga perlu adanya pemebenahan yang dilakukan dari berbagai pihak, baik itu orangtua maupun para pendidik yang juga mempunyai andil besar dalam mencerdaskan anak bangsa tersebut,” tandas Ketua Komisi D DPRD Maluku, M Suhfi Majid kepada Siwalima melalui telepon seluler, Senin (28/5).
Menurutnya, angka kelulusan sebenarnya bukan semata-mata yang diprioritaskan, tetapi output yang dikeluarkan dari sekolah harus dapat berkualitas.
“Sebenarnya yang diharapkan adalah kuantitas dari kelulusan siswa tersebut harus didukung dengan kelulusan siswa yang berkualitas, sehingga output yang dihasilkan tersebut menjadikan bibit-bibit yang berpotensi untuk memimpin bangsa ini,” katanya.
Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap, ke depannya angka ketidaklulusan ini tidak sebesar yang diraih tahun ini, sehingga diharapkan kerja sama semua pihak untuk dapat mensukseskan mutu pendidikan di Maluku.
Sebelumnya diberitakan, Hari ini Sabtu (26/5), seluruh siswa SMA sederajat se-Maluku akan memperoleh hasil Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2011/2012, yang telah dilaksanakan pada 16-19 Mei lalu.
Khusus untuk Kota Ambon, hasil UN tersebut akan diperoleh siswa di rumahnya masing-masing dengan menggunakan jasa PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Ambon mulai pukul 09.00-17.00 WIT. Sementara untuk 10 kabupaten/kota lainnya akan diumumkan di sekolah masing-masing.
Hal ini diungkapkan Ketua Panitia UN Provinsi Maluku, Andre Jamlay kepada wartawan di Kantor Disdikpora Maluku, Jumat (25/5).
Dijelaskan, untuk hasil UN tahun ajaran 2011/2012 dengan total jumlah siswa SMA/MA 18.795 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 18.689 siswa atau presentasenya 99,44 persen, sedangkan tidak lulus sebanyak 106 siswa atau 0,56 persen.
Sementara untuk siswa SMK dengan total jumlah 4.298 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 4.152 siswa atau 96,60 persen dan tidak lulus sebanyak 146 siswa atau 3,40 persen.
“Untuk tingkat SMA/MA, presentasi ketidaklulusan tertinggi berada pada jurusan IPS, yakni 89 siswa atau 0,82 persen, disusul jurusan Bahasa yakni sembilan siswa atau 2,15 persen dan jurusan IPA delapan siswa atau 0,11 persen,” ujarnya.
Jika dibandingkan dengan tahun ajaran 2010/2011 lalu, lanjut dia, untuk tingkat SMA/MA dengan jumlah siswanya 18.099 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 18.013 siswa atau presentasenya 99,52 persen dan yang tidak lulus sebanyak 86 siswa atau 0,48 persen.
Sementara untuk siswa SMK dengan total jumlah 3.845 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 3.838 siswa atau 99,82 persen dan yang tidak lulus sebanyak 7 siswa atau 0,18 persen. “Dengan perbandingan seperti itu, maka presentasi kelulusan siswa di tahun ini menurun dibandingkan dengan tahun ajaran sebelumnya,” ujarnya.
Ditambahkan, bagi siswa yang dinyatakan tidak lulus maka akan kembali mengikuti pendidikan selama satu tahun lagi karena tidak diperkenankan untuk adanya ujian susulan. (Cr-1)
Sumber : http://siwalimanews.com
No comments:
Post a Comment