"Bulan Juni akan menjadi puncak musim hujan di Ambon. Sedangkan musim hujan diperkirakan sampai September."
Ambon - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Ambon mencatat intensitas hujan di Ambon, Maluku pada Sabtu malam hingga Minggu (27/5/2012) dinihari memang sangat tinggi. Namun, intensitas hujan ini belum mencapai puncaknya. Bulan depan, Juni 2012, intensitas hujan diperkirakan bisa lebih tinggi.
Hujan yang deras itu menjadi pemicu banjir yang sempat merendam sejumlah pemukiman warga di Sirimau dan longsor di tiga titik, yaitu kawasan Batu Gantung, Belakang Soya, dan Tuni.
Longsor menyebabkan enam orang meninggal dan dua lainnya masih dicari karena masih tertimbun longsor setinggi tiga meter.
Erasmus mengingatkan, intensitas hujan sangat tinggi yang terjadi itu bukan terakhir kalinya. Bulan Juni 2012, BMKG memperkirakan intensitas hujan akan lebih tinggi atau bisa mencapai 400 milimeter per hari.
"Bulan Juni akan menjadi puncak musim hujan sedangkan musim hujan sendiri diperkirakan sampai September atau sama seperti tahun-tahun sebelumnya," jelasnya.
Dia melanjutkan, musim hujan di Ambon kali ini diperkirakan lebih ekstrem akibat anomali cuaca yang terjadi. "Musim hujan kali ini bisa lebih ekstrim akibat La Nina ringan," katanya.
Selain intensitas hujan yang tinggi, selama musim penghujan atau disebut juga musim timur ini, kondisi gelombang laut di perairan Maluku pun diperkirakan akan ekstrim. "Jadi warga yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir harus waspada. Begitu pula pelayaran antar pulau dan nelayan harus mewaspadai kondisi gelombang laut yang ekstrim ini selama musim timur berlangsung," jelasnya.
No comments:
Post a Comment