Ambon - Badan Kepegawaian Kota (BKD) Kota Ambon saat sementara melakukan verifikasi terhadap data guru honor yang dinyatakan memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
“Verifikasi ini sangat penting guna melihat lebih jauh data guru yang ada serta untuk menghindari data fiktif, karena ditakutkan ada guru yang tidak honor, namun dimasukan dalam entri data tenaga honor,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Ambon, Beny Selanno kepada wartawan di Balai kota, Senin (21/5).
Dikatakan, verifikasi yang dilakukan tersebut, bukan saja untuk melihat kebenaran dari berkas yang dimasukan para guru honor, namun juga dimaksudkan untuk memutuskan apakah para guru ini merupakan guru honor atau tidak, karena ada guru yang tidak terdaftar dalam data honor namun dimasukan sebagai pegawai honor. Verifikasi ini juga dilakukan bagi para guru honor yang beraktivitas sebelum tahun 2005. “Verifikasi ini diperlukan agar guru honorer dapat diangkat statusnya sebagai CPNS tanpa tes dengan kualifikasi tertentu. Kita lakukan juga verifikasi untuk mengetahui sejauh mana jumlah guru honor di kota ini,” ujarmya.
Dijelaskan, hasil verisikasi data tenaga honorer ini paling lambat bulan Mei ini harus disampaikan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan). Sementara jumlah guru honor yang terdaftar sebagai tenaga honorer saat ini mencapai 500 orang, sehingga harus diverifikasi untuk menghindari adanya berbagai masalah.
“Apa yang kita lakukan ini hanyalah verifikasi bagi semua guru maupun tata usaha yang masuk dalam data verifikasi dan bukan pemberkasan,” jelasnya.
Ditambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) belum dapat menentukan kuota guru honor yang akan diangkat menjadi CPNS, karena masih menunggu hasil verifikasi dari pihak Kemenpan RI. (S-26)
No comments:
Post a Comment