Kampus Terbesar yang Didera Kekurangan Pendidik
Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, kekurangan dosen. Padahal, minat calon mahasiswa yang ingin mengenyam pendidikan di kampus terbesar di Kaltim itu tinggi. Tahun ini, diperkirakan bakal ada tambahan 6.940 mahasiswa baru.
Ilustrasi |
HINGGA Minggu (8/7), jumlah mahasiswa Unmul ada 33.415 orang. Akan bertambah lagi sebanyak 6.940 orang. Total 40.355 mahasiswa yang menuntut ilmu di kampus itu. Kepala Bagian Humas Unmul Muhammad Ikhwan menyebut, jumlah mahasiswa sebanyak itu tak sebanding dengan ketersediaan dosen. Saat ini dosen di Unmul ada 927 orang. Perbandingan dosen dan mahasiswa idealnya 1:25. Dengan asumsi itu, idealnya Unmul memiliki dosen sebanyak 1.614 orang. Artinya masih kekurangan 687 orang.
Pembantu Rektor I Unmul Afif Ruchaemi mengatakan, tahun ini pihaknya hanya mendapatkan tambahan dosen 24 orang. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah menyepakati jumlah penambahan dosen dari usulan yang diajukan Unmul. “Tapi saya tak tahu persis berapa yang diusulkan Unmul untuk penambahan dosen ini,” jelasnya.
Menurutnya, penambahan dosen akan fokus di fakultas yang kekurangan, seperti Fakultas Teknik dan Komunikasi serta Fakultas Ilmu Budaya. Setelah dua fakultas itu terpenuhi, sisanya untuk memenuhi kebutuhan dosen di fakultas lainnya.
Fakultas Kehutanan sekarang memiliki dosen berlebihan ketimbang jumlah mahasiswa. Bisa saja dosennya dialihkan ke fakultas lain, tapi dengan jurusan atau mata kuliah yang diajarkan sesuai bidang dosen.
“Dosen itu milik universitas, bukan milik fakultas. Dengan begitu dosen bisa pindah mengajar ke fakultas lainnya,” jelas pria ramah ini.
Afif mengaku, pengajuan penambahan dosen itu bersama 92 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, termasuk Universitas Borneo (UB) Tarakan.
Kendati tak tahu persis jumlahnya, dirasa UB memerlukan jumlah dosen yang banyak. Sebab, di UB belum banyak dosen berstatus pegawai negeri sipil (PNS). “Jadi kami tak bisa seenaknya meminta tambahan dosen, meski jumlah dosen di Unmul kekurangan banyak,” katanya.
Mengantisipasi kekurangan dosen, pihaknya memakai tenaga honorer atau disebut dosen luar biasa. Dosen ini sejenis guru honorer di sekolah negeri pada umumnya. Sistem gaji atau honor yang dibayar tergantung berapa lama dan banyak mengajar mata kuliah.
Syarat orang yang ingin menjadi dosen luar biasa juga tak mudah. Calon dosen mengikuti tes mirip penerimaan dosen calon penerimaan pegawai negeri sipil (CPNS). Minimal dosen luar biasa ini harus bergelar magister (S-2) dan menguasai bidang yang diajarkan.
Meski belum ditetapkan, pelaksanaan penjaringan CPNS ini diperkirakan mulai 30 Juli 2012. Dosen luar biasa juga bisa mengikuti tes CPNS. Pendaftaran sistem online. Dengan begitu, calon dosen bisa berasal dari PTN manapun.
Kata Afif, penjaringan CPNS ini meliputi tes potensi akademik, tes mengajar, dan lainnya. Usia tak boleh lebih 35 tahun. Biasanya memerlukan waktu sebulan mulai pendaftaran hingga tes. Seminggu kemudian baru diumumkan siapa saja yang lolos. (*/rom/far)
Sumber : http://www.jpnn.com
No comments:
Post a Comment