Ambon: Kapala Bagian (Kabag) Humas Setda Kabupaten Buru, Istanto Setiayadi membantah tewasnya 7 orang penambang emas di lokasi Desa Wamsait, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru akibat kasus bentrokan antar suku. Demikian informasi yang dikutif dari salah satu radio lokal di Ambon, Sabtu (14/7) lalu.
Sementara sejumlah media lokal di Ambon telah ramai-ramai memberitakan tujuh orang tewas dalam peristiwa bentrokan itu.
Untuk diketahui, informasi tewasnya 7 orang penambang emas beberapa hari lalu itu karena saling rebutan lokasi penambangan emas.
Akibat kasus tersebut ribuan penambang lainnya lari berhamburan keluar dari lokasi pertambangan karena takut menjadi korban. Ribuan penambang bahkan melarikan diri ke kota Namlea dan sebagian langsung meninggalkan kabupaten Buru untuk kembali ke daerah asalnya.
Istanto menambahkan Bupati bersama Wakil Bupati dan Muspida kabupaten Buru telah mengumpulkan warga masyarakat di desa Kayeli untuk diberikan pembinaan pasca bentrokan tersebut. Pihak-pihak yang bertikai telah diamankan oleh aparat kepolisian.
Dalam peristiwa itu, Kapolres dan Dandim 1506 Pulau Buru kemudian menurunkan 2-3 SST aparat keamanan ke lokasi pertambangan untuk mengamankan warga setempat.
Lokasi pertambangan emas di Desa Wamsait dan sekitarnya saat ini telah ditutup dan diijinkan beroperasi kembali setelah adanya pemberian surat ijin kelolah pertambangan emas yang diberikan oleh Bupati kepada sejumlah koperasi yang telah mendapat ijin resmi sesuai Undang-Undang pertambangan energi mineral dan batubara. (TR/dms)
Sumber : http://www.moluken.com
No comments:
Post a Comment