JAKARTA - Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Nur Syam mengungkapkan, dari seluruh madrasah di Indonesia, mulai madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs) hingga madrasah aliyah (MA), yang terakreditasi hanya mencapai 51 persen.
Menurutnya, hal ini menunjukkan masih rendahnya kualitas pendidikan atau lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia. Bisa dikatakan, saat ini masih ada sekitar 28 ribu atau 49 persen sekolah madrasah yang belum terakreditasi, ungkap Nur Syam di Jakarta, Selasa (8/5).
Nur Syam menjelaskan, akreditasi ini sesungguhnya dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya peningkatan mutu sekolah/madrasah dan rencana pengembangan sekolah/madrasah. Misalnya, dapat dijadikan sebagai motivator agar sekolah/madrasah untuk terus meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap, terencana, dan kompetitif baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan regional dan internasional.
Maka dari itu, kami menargetkan agar seluruh madrasah di Indonesia sudah terakreditasi seluruhnya di tahun 2013 mendatang. Akreditasi ini mengindikasikan sudah maju atau tidaknya lembaga. Kita akan genjot perbaikan kualitasnya, ujarnya.
Untuk diketahui, target lainnya yang akan digenjot oleh pemerintah adalah kualitas lembaga pendidikan yang menyangkut pelayanan. Nur Syam mencontohkan, madrasah harus bisa memiliki sertifikat ISO dan pengakuan internasional mengenai kualitas pelayanan serta kurikulum pendidikannya.
Jika hal itu bisa dimiliki oleh madrasah, maka dijamin keberadaan madrasah tersebut dan program-program yang terdapat di dalamnya dapat dianggap unggulan dan kualitasnya pun turut diakui oleh seluruh masyarakat, tandasnya. (cha/jpnn)
Sumber : http://www.jpnn.com
No comments:
Post a Comment