Ambon - Bentrokan yang terjadi pada saat kirab obor Pattimura di Ambon mengakibatkan 55 warga terluka. Polisi masih menyelidiki kejadian tersebut, belum sampai menguak motif maupun menetapkan tersangka.
Kabid Humas Polda Maluku AKBP Johanis Huwae memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Yang ada luka-luka. Jumlahnya 55 orang, dirawat di 5 rumah sakit," katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (15/5/2012).
Sebanyak 22 orang dirawat di RSU Haulussy, 17 orang di RS GPM, 8 orang Bhakti Rahayu, 7 orang RSU Al-fatah dan seorang di RS dr. Latumeten.
Dilihat dari lukanya, para korban terkena bom molotov, panah, benda tajam (parang) dan lemparan batu. Berdasarkan penyelidikan polisi, 10 unit kendaraan bermotor dan 3 rumah dibakar massa.
Kabid Humas Polda Maluku AKBP Johanis Huwae memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Yang ada luka-luka. Jumlahnya 55 orang, dirawat di 5 rumah sakit," katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (15/5/2012).
Sebanyak 22 orang dirawat di RSU Haulussy, 17 orang di RS GPM, 8 orang Bhakti Rahayu, 7 orang RSU Al-fatah dan seorang di RS dr. Latumeten.
Dilihat dari lukanya, para korban terkena bom molotov, panah, benda tajam (parang) dan lemparan batu. Berdasarkan penyelidikan polisi, 10 unit kendaraan bermotor dan 3 rumah dibakar massa.
Hingga kini, lanjut Huwae, kepolisian masih terus melakukan penyelidikan. Belum ada pelaku maupun saksi yang diperiksa terkait peristiwa ini. "Polisi masih melakukan penyelidikan," tandas Huwae.
Informasi yang dikumpulkan detikcom, bentrok diawali dari perang mulut antar warga dalam berebutan obor Pattimura. Pihak lain kemudian memanfaatkan kondisi itu dengan melakukan lemparan batu ke arah massa sehingga bentrokan pun tidak bisa dihindari.
Sekadar diketahui, perbatasan Batu Merah - Mardika yang berada di kawasan kecamatan Sirimau atau 1,5 kilometer dari pusat kota Ambon, merupakan lokasi konflik Maluku pertama kali tahun 1999. Informasi yang diterima detikcom, saat ini, pihak Muspida dan aparat keamanan tengah melakukan rapat koordinasi untuk membahas bentrokan itu.
Informasi yang dikumpulkan detikcom, bentrok diawali dari perang mulut antar warga dalam berebutan obor Pattimura. Pihak lain kemudian memanfaatkan kondisi itu dengan melakukan lemparan batu ke arah massa sehingga bentrokan pun tidak bisa dihindari.
Sekadar diketahui, perbatasan Batu Merah - Mardika yang berada di kawasan kecamatan Sirimau atau 1,5 kilometer dari pusat kota Ambon, merupakan lokasi konflik Maluku pertama kali tahun 1999. Informasi yang diterima detikcom, saat ini, pihak Muspida dan aparat keamanan tengah melakukan rapat koordinasi untuk membahas bentrokan itu.
Sumber : http://news.detik.com
No comments:
Post a Comment