BeritaMaluku.com
Suasana perayaan Halal Bi Halal antara Pemda Kota Ambon dengan
masyarakat korban banjir Batumerah dan Amantelu yang berlangsung di
MIN 1 Ambon turut dihadiri Gubernur Maluku Karel A. Ralahalu.
|
AMBON – Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku menyerahkan bantuan kepada korban bencana alam di Kelurahan Amantelu, pada acara Halal bi Halal dengan masyarakat Negeri Batu Merah berlangsung di Madrasah Ibtidayah Negeri 1, Desa Batu Merah Ambon, Rabu (29/8).
Bantuan yang diberikan kepada para korban bencana alam berupa pakaian seragam, beras, air mineral, susu serta pakaian layak pakai.
Hadir pada kesempatan itu Pimpinan DPRD, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Walikota Ambon dan jajaran, Kanwil Departemen Agama, Pimpinan umat beragama, tokoh agama, SKPD, Para Camat, Raja Batu Merah, warga Kelurahan Amantelu dan warga Batu Merah.
Dalam sambutannya, Gubernur Maluku, Karel A Ralahalu mengatakan, bahwa Pemerintah Daerah harus jujur mengakui bahwa kita telah bekerja keras melaksanakan langkah tanggap darurat sampai pada batas tertinggi yang dapat dilakukan guna menghadapi dampak bencana kemarin.
Walaupun demikian, ternyata upaya tersebut belumlah dapat terpenuhi secara sempurna. Terlebih lagi, kita diperhadapkan dengan kondisi force majour atau kondisi kedaruratan, yang tidak diprediksi akan terjadi sebelumnya
Menurutnya, hal demikianlah yang kita alami bersama, ketika peristiwa kelam 1 Agustus 2012 datang menimpa Maluku. Tercatat bahwa 1 Agustus dari 11 Kabupaten/Kota yang ada, ternyata 6 diantaranya terkena langsung dampak bencana banjir dan tanah longsor dengan skala besar dan luas, yaitu Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan.
“Ini Artinya pemerintah daerah memiliki beban tanggung jawab yang sangat besar. Berdiri diatas asas keadilan, kita tidak bias hanya mengurus satu daerah, lalu mengabaikan daerah lain begitu saja. Semua Kabupaten/Kota mesti mendapatkan perlakuan yang sama adilnya, sesuai dengan skala prioritas dan tingkat kedaruratan yang ada. Bagi saya, semua daerah dan rakyatnya adalah bagian esensial dari Provinsi Maluku”.
Sebagai pimpinan yang dipercayakan rakyat, dirinya sangat merasakan semua penderitaan masyarakat yang dialami. “Saya dapat mersakan denyut nadi penderitaan itu, tarikan nafas yang menyesakan dari masyarakat, adalah juga beban kesesakan bagi saya. Beban berat dipundak masyarakat, menjadi tanggung jawab saya untuk meringakannya”.
Selanjutnya Ralahalu meminta kepada masyarakat untuk kuat menghadapi semua musibah ini. “Digelarnya acara halal bi halal, menjadi momentum untuk kita kembali belajar memahami hidup dalam segala kerumitannya. Kita belajar untuk saling memberi dan menerima maaf dari siapapun. Bahkan kita pun harus belajar memanfaatkan diri sendiri, yang sengaja ataukah tidak sengaja telah merusak alam lingkungan sekitar”. (BM15)
Sumber : http://www.beritamaluku.com
No comments:
Post a Comment