JAKARTA- Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menyatakan untuk menambah kuota pada musim haji tahun 2012 pihaknya telah meminta pada pemerintah Kerajaan Arab Saudi penambahan kuota sebanyak 30 ribu jemaah.
"Kami sudah bertemu Menteri Haji Kerajaan Arab Saudi Dr Bandar bin Mohamed Hajjar, di Kantor Kementerian Haji Arab Saudi untuk meminta tambahan kuota haji sebanyak 30 ribu jemaah. Ini untuk mengurangi antrean jemaah yang tahun ini mencapai 1,7 juta orang. Sedangkan kuota sementara masih 211 ribu orang," kata Menag dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dirjen Penelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Slamet Riyanto pada rapat kerja teknis penyelenggaraan ibadah haji pusat dan daerah tahun 1433H/2012 di Jakarta, Selasa (15/5) malam.
Rapat tersebut diikuti 112 orang terdiri para Kakanwil Kemenag, Kepala Bidang, dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Perhubungan. Termasuk pengelola embarkasi haji dan sejumlah pejabat dari kalangan perbankan sebagai Bank Penerima Setoran (BPS) Haji dari seluruh Indonesia
Dalam kesempatan itu, Menag meminta penyelenggaraan ibadah haji berjalan secara optimal mulai proses pendaftaran baik haji reguler oleh pemerintah dan haji khusus oleh penyelenggara haji swasta.
Juga penyederhanaan prosedur pembatalan, pengisian sisa dan tambahan kuota, termasuk alokasi petugas daerah. Menag juga berharap kualitas pelayanan katering jemaah haji di Arab Saudi terus ditingkatkan pelayanannya dengan mengkombinasikan penyajian sistem prasmanan dan boks khusus di Arafah Mina. Sedangkan di Madinah perlu makanan ringan tanpa penambahan biaya. Pengetatan pengawasan dan teknis pendistribusian juga perlu perhatian dari para petugas di lapangan.
Dari hasil kunjungan kerja Menag ke Arab Saudi itu, tercatat panitia haji Indonesia di Arab Saudi sampai saat ini telah memperoleh pemondokan sebanyak 226 rumah atau sebanyak 68,22 persen
Menag mengatakan, meskipun saat ini dilakukan pembongkaran gedung-gedung di sekitar Masjidil Haram sehingga pencarian rumah bagi jamaah lebih sulit dibanding dengan tahun lalu, panitia haji tetap menargetkan jarak terjauh pemondokan di Makkah 2.500 meter dari Masjidil Haram.
Menurut Slamet Riyanto salah satu catatan penting pertemuan rapat kerja ini akan dibahas perlunya penyerderhanaan rekening dan jumlah Bank Penerima Setoran (BPS) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Penerimaan dana setoran awal yang dilakukan pada 27 BPS akan dikaji untuk disederhanakan. (Bay/OL-2)
Sumber : http://mediaindonesia.com
No comments:
Post a Comment