SERANG - Tak lama lagi Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan program akselerasi perbaikan madrasah. Program itu bakal dikebut sampai akhir tahun ini agar pada 2013 telah mencapai target Bebas Madrasah Rusak.
Sekretaris Jenderal Kemenag Bahrul Hayat menegaskan, beban renovasi madrasah terbilang sangat berat, makanya harus ada percepatan penuntasan, terutama pada madrasah yang rusak berat. Tahun berikutnya madrasah yang rusak ringan, bakal dikebut, ujarnya usai pengarahan Bidang Keuangan Kemenag di Serang, Jumat (20/4).
Program tersebut, lanjut Bahrul, sebetulnya diagendakan pada 2014, namun ditarik jadi prioritas pada 2012. Ini karena beban persoalan pada 2014 bakal lebih meningkat. Jadi harus dipindahkan pada tahun ini. Bahrul yang berbicara di hadapan para pejabat pengelola keuangan di lingkungan Sekretariat Jenderal Kemenag mengaku merasa perlu mengetengahkan hal ini mengingat persoalan pendidikan di lingkungan kementerian tersebut kebanyakan dikelola pihak swasta.
Jika dilihat secara fisik, tambah dia, tentu kondisinya masih banyak lembaga pendidikan itu membutuhkan uluran tangan. Padahal madrasah yang ada sudah lama memberikan pelayanan. Tetapi kondisinya banyak yang memprihatinkan. Bahrul Hayat menolak jika program 2014 yang ditarik ke dalam program 2012 atau dimajukan sebagai prioritas lantaran pada 2014 seluruh kementerian diperkirakan menghadapi kesibukan terkait adanya agenda Pemilu.
Tetapi hal ini sesuai dengan komitmen pemerintah yang ditegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa pada 2012 ditetapkan sebagai tahun kinerja dan prestasi. Kita ingin menjadikan 2012 sebagai tahun kinerja dan prestasi, tandasnya.
Terkait hambatan aturan program tersebut, Bahrul mengaku tak ada masalah. Apalagi secara teknis pembahasan ini pun bakal diketahui DPR RI. Karena sumber anggaran bagi percepatan renovasi madrasah ditargetkan menggunakan dana APBN-P. Dengan begitu, persoalan hanya ada pada tingkatan penafsiran. Artinya pemerintah perlu memberikan alasan yagn tepat kepada legislatif terkait program tersebut. Selanjutnya memberikan bukti dilaksanakannya program.
Di hadapan sekitar 130 peserta pengelola keuangan, Bahrul mengatakan, jajaran Kemenag perlu memiliki kesatuan fisik, pikiran, dan hati sebagai bagian dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk itu, diharapkan jajaran kementerian ini meningkatkan koordinasi dalam menjalankan tugas.
Pihaknya pun kini sudah mengerahkan 1.800 akuntan guna mendukung pencapaian kinerja 2012. Belum lagi tenaga teknologi informasi mengingat kementerian tersebut memiliki satuan kerja (satker) terbesar, yakni 4.500 satker. (rko)
Sumber : http://www.jpnn.com
No comments:
Post a Comment