Tuesday, February 5, 2013

Ribuan Siswa SMA di Maluku Terancam Tak Bisa Ikut SNMPTN

AMBON — Ribuan siswa kelas XII pada Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA), di Maluku terancam tidak dapat kesempatan mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). 

Ini diungkapkan Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Prof. Dr. Thommy Pentury, pada jumpa pers, Senin (4/2) kemarin. didapmpingi oleh Pembantu Rektor (PR), Prof. Dr. Rober Oszaer dan Humas SNMPTN Nasional, Josep Pagaya, Pentury mengatakan, pelaksanaan SNMPTN tahun ini semuanya melalui jalur undangan, tidak ada seleksi tertulis.

Jalur undangan tersebut hanya bisa diikuti oleh siswa dari sekolah yang memiliki Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Karena pendaftaran SNMPTN menggunakan sistim online yang langsung terkoneksi ke panitia SNMPTN pusat.

Dari 309 SMA, SMK dan MA yang ada di Maluku, hanya 52 yang memiliki PDSS. Sehingga bisa dipastikan sekitar 257 sekolah yang menutup kesempatan kepada siswanya untuk mengikuti SNMPTN.
Belum lagi, kata Pentury, dari 52 sekolah yang memiliki PDSS, hanya 30 sekolah yang telah melengkapi nilai siswanya. Padahal, lanjutnya, nilai siswa yang tertera di PDSS akan menentukan kelulusan siswa pada SNMPTN. 

“SNMPTN telah dibuka sejak 1 Februari lalu, dan akan ditutup pada 8 Maret. Sedangkan batas pendaftaraan PDSS pada web SNMPTN pada 8 Februari besok. Bagi sekolah yang tidak memiliki PDSS dan terdaftar di web SNMPTN, maka siswanya tidak bisa mendaftar SNMPTN. Di Maluku, hanya 52 sekolah memiliki PDSS. Sedangkan di Maluku ada 309 SMA dan sederajat. Hitung saja ada berapa banyak siswa yang akan lulus SMA dan sederajat yang tidak bisa ikut SNMPTN,” ungkapnya. 

Padahal, katanya, Unpatti telah melakukan sosialisasi pendaftaran SNMPTN diseluruh SMA di Maluku sejak tiga bulan lalu. Bahkan Unpatti telah memberikan kemudahan bagi sejumlah SMA yang memiliki kendala dengan jaringan internet, dengan menyediakan copian CD pengisian data sekolah dan siswa sesuai format PDSS dengan tujuan agar sekolah mengisi data tersebut, dan Unpatti yang akan meng-upload data tersebut ke web SNMPTN pusat.

“Kami sudah sangat berusaha mensosialisasikan itu kepada pihak sekolah, bahkan kami menawarkan bantuan kepada sejumlah sekolah yang belum memiliki PDSS atau bermasalah dengan jaringan internet untuk meng-upload data sekolah dan siswanya di web SNMPTN,” terangnya.

Pentury mengatakan, kuota penerimaan siswa baru Unpatti untuk tahun ini sebanyak 4 ribu mahasiswa. 50 persen atau 2 ribu kuota tersebut akan dipenuhi melalui jalur ini.

Selain itu, katanya, pelaksanaan SNMPTN tidak dikenakan biaya kepada siswa. “SNMPTN tidak mengenakan biaya pendaftaran. Semuanya gratis. Jadi sekolah yang tidak memiliki PDSS sangat merugikan siswanya yang ingin masuk perguruan tinggi negeri,” tandasnya.

No comments:

Post a Comment