Saturday, October 6, 2012

Tahun Depan Bantuan Siswa Miskin SD Capai Rp 1,2 T

Ilustrasi Siswa SD
JAKARTA - Program pemberian bantuan siswa miskin (BSM), khususnya untuk siswa SD tahun depan terus dijalankan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang melobi DPR supaya mendapatkan anggaran Rp 1,2 T untuk bantuan tersebut.

Direktur Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Kemendikbud Ibrahim Bafadal di sela rapat dengan Komisi X DPR kemarin (4/10) menuturkan, program BSM ini bakal terus dilanjutkan tahun depan. "Program ini baik, dan harus dikawal supaya tepat sasaran," kata dia.

Ibrahim menjelaskan, tahun depan bantuan ini akan dikucurkan untuk 3.530.305 siswa SD di seluruh Indonesia. Dengan alokasi bantuan setiap siswa adalah Rp 360 ribu per tahun. Jadi total anggaran yang harus disiapkan pemerintah adalah RP 1,270 triliun.

Menurut Ibrahim, siswa SD yang tahun ini memperoleh BSM maka tahun depan akan memperoleh BSM lagi. Dengan catatan, mereka belum dinyatakan lulus ke jenjang SMP dan tidak drop out (DO).

Sementara itu, Ibrahim juga mengatakan tahun depan akan ada siswa SD baru yang juga bakal memperoleh bantuan ini. "Tahun depan kan ada penerimaan siswa baru. Jika ada yang masuk kategori miskin, ya harus di-cover bantuan ini," katanya.

Dia sangat mewanti-wanti supaya pihak sekolah benar-benar selektif mengajukan usulan bantuan ini. Jangan sampai ada siswa dari keluarga mampu atau bahkan kaya yang diusulkan untuk mendapatkan BSM ini.

Untuk itu, Ibrahim mengatakan verifikasi data usulan penerima BSM ini disaring dua kali. Data siswa yang diusulkan oleh sekolah, akan direkapitulasi oleh dinas pendidikan kabupaten atau kota. Berikutnya, akan direkapitulasi lagi oleh dinas pendidikan profinsi.

Dalam setiap tahap rekapitulasi ini, diharapkan ada monitoring yang ketat. "Nanti masuknya ke kami (Kemendikbud, red) hanya satu keping CD per provinsi," kata dia. Sebelum alokasi baru penerima BSM ditetapkan, seluruh kepala dinas pendidikan provinsi akan dipanggil ke Jakarta untuk sosialisasi penyaluran.

Ibrahim menjaskan jika data yang masuk ke Kemendikbud itu sudah by name, by address, dan by school. "Jadi sudah sesuai dengan tuntutan anggota DPR," kata dia. Untuk pencairan sendiri, akan diambil langsung oleh orang tua siswa di kantor pos terdekat. Dana BSM tidak lagi dicairkan melalui rekening sekolah, karena khawatir penyimpangan.

Sementara itu, dalam rapat antara komisi X dengan Kemendikbud anggota parlemen siap menambah anggaran untuk BSM ini. Tetapi dengan catatan, Kemendikbud berani menggaransi jika BSM dikucurkan tepat sasaran. Komisi X akan menahan pencairan BSM jika data penerima tidak by name, by address, dan by school. (wan)

No comments:

Post a Comment