Monday, October 15, 2012

6 Insiden Pesawat Nyasar



Jakarta - Peristiwa nyasarnya pesawat Sriwijaya Air di Bandara Tabing yang kini menjadi Lanud TNI AU -- seharusnya mendarat di Bandara Internasional Minangkabau -- menjadi perbincangan dunia penerbangan Indonesia. Hingga kini, kasus itu masih ditangani KNKT.

Mendarat di bandara yang salah menjadi kesalahan yang terkesan konyol di tengah kemajuan teknologi navigasi. 

Berikut adalah 6 peristiwa pesawat nyasar yang dihimpun dari berbagai sumber :

1.    Sriwijaya Nyasar ke Bandara Tabing 2011 

Pesawat Sriwijaya Air salah mendarat di Bandara Tabing Lama (kini Lanud TNI AU) pada 31 Juli 2011 lalu. Pesawat yang berangkat dari Jakarta ini sebenarnya akan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). BIM merupakan bandara baru di Sumbar, berjarak 14 km dari Tabing. 

Saat itu, para pesonel TNI AU memberi tanda kepada pilot untuk menerbangkan pesawat Boeing 737-nya menuju BIM. Insiden tersebut diakibatkan oleh kesalahpahaman pilot, bukan kerusakan pesawat. 



2.  Sriwijaya Nyasar ke Bandara Tabing 2012

Pesawat Sriwijaya Air lagi-lagi nyasar. Pesawat rute Medan-Padang yang seharusnya mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ini turun di Bandara Tabing Padang, Sumatera Barat. 

Sebanyak 96 penumpang turun dan sejam kemudian diangkut dengan bus menuju BIM. Jarak Bandara Tabing ke BIM terbilang cukup dekat, kurang lebih 14 km. Pesawat itu dipiloti WNA bernama Capt J Gudonis dan mendarat sekitar pukul 17.00 WIB, 13 Oktober 2012 lalu. 

Pihak PT Angkasa Pura memastikan tidak ada yang salah dari panduan ATC. Seluruh peralatan komunikasi yang ada di BIM berjalan dengan baik. Diduga insiden itu disebabkan pilot kurang mengerti wilayah. Pihak Sriwijaya Air menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada KNKT.

3.  Adam Air Nyasar ke Tambolaka, NTT


Pesawat Adam Air jenis Boeing 737-300 dalam penerbangan dari Jakarta ke Makassar di Sulawesi Selatan nyasar di Bandara Tambolaka, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) karena gangguan sistem navigasi pada 11 Februari 2006.

Pendaratan ini dilakukan setelah pesawat yang mengangkut 145 penumpang tersebut tiga jam berputar-putar tanpa tujuan. Sang pilot, Tri Nusiyogo dan Kopilot Ahmad Deni Syaifuddin sempat dijadikan tersangka oleh polisi. Insiden ini juga diselidiki KNKT. Pilot mendapat sanksi profesi tidak diperbolehkan terbang selama 1,5 tahun. Salah mendarat ini disebabkan kerusakan sistem navigasi pesawat.

4.  Batavia Air Nyasar ke Ketapang

Pesawat Batavia Air Boeing 737-300 yang seharusnya terbang dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng ke Pontianak, kehilangan arah dan nyasar sampai ke atas Ketapang, Kalimantan Barat, pada 27 Februari 2009. Jarak Pontianak ke Ketapang 350 km. Peristiwa ini disebabkan oleh kerusakan alat navigasi dan radio. 

Pesawat yang membawa 125 penumpang dan 7 awak ini nyasar ke kota Ketapang dan mencoba 3 kali mendarat namun tidak jadi. Setelah radio diperbaiki, pesawat tersebut diarahkan oleh pihak Bandara Supadio untuk mendarat di Supadio dan berhasil mendarat pada pukul 21.00 WIB. Akibat kejadian ini, pilot dilarang terbang selama seminggu.

5. United Express Tujuan Clasburg Nyasar

Penerbangan United Express Flight 4049 yang dioperasikan oleh Silver Airways seharusnya terbang dari Morgantown ke Clasburg malah mendarat di Morgantown Municipal Airport, Virginia Barat pada 7 Agustus 2012 malam waktu setempat. Demikian diberitakan oleh CNN pada 9 Agustus 2012. 

Terdapat 11 penumpang dengan 3 awak pada saat kejadian tersebut. 

Kesalahan ini karena kedua bandara ini memiliki landasan pacu dengan judul yang mirip. Kemiripan ini yang membuat kesalahan pendaratan terjadi tidak hanya satu kali di bandara ini. Para penumpang pun dibawa ke Bridgeport dengan menggunaan taksi.

6.  Pesawat Kargo Militer C-17 di Bandara Florida

Pesawat kargo militer angkata udara C-17 Globemaster III salah mendarat di Bandara Florida yang memiliki landasan untuk pesawat yang 20 kali lebih kecil. Seharusnya pesawat ini bertujuan ke Pangkalan Angkatan Udara MacDill, Tampa.

Masyarakat sekitar bandara Florida mengaku terkejut dengan suara pesawat yang begitu kencang. Demikian diberitakan oleh Tampa Bay pada 24 Juli 2012.

Pihak berwenang tidak memberikan keterangan detail tentang penyebab kesalahan pendaratan ini. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai spekulasi, salah satunya adalah mengingat proses pendaratannya lancar, diduga pesawat ini memang sedang melakukan uji coba di landasan yang lebih kecil dari yang sebenarnya dibutuhkannya. Sementara dugaan kuat lainnya adalah, kesalahan ini diakibatkan dari kesalahan pilot.


No comments:

Post a Comment