Menteri Kehutanan Zulkifili Hasan (ANTARA/Jafkhairi |
Wangiwangi, Sultra - Masyarakat Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, diminta terus menjaga dan mempertahankan kelestarian alam wilayah itu yang sudah ditetapkan sebagai pusat Cagar Biosfir Bumi oleh Pesrikatan Bangsa Bangsa membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (Unesco).
Permintaan tersebut disampaikan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, seusai menyerahkan Sertifikat Cagar Biosfir Bumi Wakatobi yang diberikan oleh Unesco di lapangan Merdeka Wangiwangi, Selasa malam.
"Keragaman hayati di wilayah kabupaten Wakatobi, tidak ada duanya di belahan dunia ini dan itu sudah mendapat pengakuan dunia melalui Unesco," katanya.
Oleh karena itu, kata Menhut, masyarakat haruslah selalu menjaga dan melindungi kelestrarian karuniah Tuhan yang tak bisa dinilai dengan uang itu.
Keragaman hayati yang cukup tinggi itu kata dia, telah menjadikan Wakatobi bukan hanya sebagai kawasan cagar biosfir bumi sekaligus Taman Laut Nasional, melainkan juga sudah menjadi daerah tujuan wisata dunia.
"Agar orang-orang dari berbagai belahan dunia seperti Amerika, Swiss atau Inggris mau datang di Wakatobi ini melihat keindahan alam, baik di darat maupun bawah laut serta tradisi budaya masyarakat yang sangat tinggi, maka haruslah warga selalu menjaga dan melindungi kawasan ini dari berbagai ancaman kerusakan," katanya.
Menhut mengingatkan kepada masyarakat Wakatobi agar pandai-pandai mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan berupa kekayaan alam bawah laut yang tak ternilai harganya itu.
Rasa syukur tersebut kata dia, haruslah diwujudkan dengan tindakan nyata, menjaga dan melindungi kawasan itu dari berbagai ancaman kerusakan lingkungan.
"Ingat, Tuhan berfirman, bahwa akan menambahkan nikmat kepada hamba-hambanya yang pandai bersyukur, namun akan memberikan bencana bagi mereka yang kufur nikmat," katanya.
Penetapan Wakatobi sebagai pusat cagar biosfir bumi kata Menhut, bukanlah membatasi masyarakat untuk memanfaatkan berbagai potensi sumber dalam di dalam kawasan itu.
Namun dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam di dalamnya, lanjut Menhut, haruslah selalu memperhatikan kelestarian dan keseimbangan lingkungan.
Sementara itu, Bupati Wakatobi Hugua mengatakan, jumlah jenis terumbu karang di seluruh dunia menurut hasil penelitian berbagai lembaga survei, sebanyak 850 jenis.
Jumlah jenis terumbu karang sebanyak itu kata dia, 750 jenis ada di dalam bawah laut Wakatobi.
"Dibandingkan dengan terumbu karang di laut Karibia dan Laut Merah, Wakatobi jauh lebih tinggi keragaman terumbu karangnya. Di laut Karibia, hanya terdapat 50 jenis, sedangkan di laut Merah, 300 jenis," katanya.(S032/Z002)
Sumber : antara.com
No comments:
Post a Comment