Ilustrasi |
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) kalah start dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk urusan penerapan kurikulum baru. Kementerian yang dipimpin Suryadharma Ali itu baru menerapkan kurikulum baru 2014 nanti.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag Nur Syam membenarkan bahwa penerapan kurikulum baru di Kemenag baru berjalan tahun depan. "Jadi kurikulum baru di Kemenag yakni berupa mata pelajaran pendidikan agama, baru mulai tahun depan," katanya.
Sedangkan untuk mata pelajaran non-agama, meskipun itu di madrasah, menggunakan kurikulum baru seperti yang digagas Kemendikbud.
Dengan kondisi ini, tidak tertutup kemungkinan ada dua kurikulum yang dijalankan di madrasah. Yakni kurikulum baru untuk mata pelajaran umum dan kurikulum lama (kurikulum tingkat satuan pendidikan/KTSP) untuk mata pelajaran pendidikan agama.
Mantan rektor IAIN Sunan Ampel, Surabaya itu menuturkan, pertimbangan Kemenag tidak menerapkan kurikulum baru mulai tahun ini adalah karena anggaran. "Ketersediaan anggaran menjadi pertimbangan mendasar," tegas Nur Syam.
Dia mengatakan anggaran fungsi pendidikan di Kemenag sampai sekarang belum bisa dicairkan seluruhnya, karena masih ada yang terblokir.
Nur Syam mengatakan, meskipun kurikulum baru mulai dijalankan tahun depan tetapi tahun ini mereka sudah mempersiapkannya. Dia mengatakan bahwa tahun ini ada empat agenda penting menjelang penerapan kurikulum baru 2014 nanti. Yakni sosialisasi, pelatihan guru, perumusan pedoman penyelenggaraan, dan penyusunan buku teks kurikulum baru.
"Total anggaran untuk keempat kegiatan itu adalah sekitar Rp 298 miliar," katanya. Nur Syam mengatakan, pihaknya belum berani memastikan kapan pelatihan guru akan mulai dijalankan. Tetapi dia mengatakan Kemenag masih memiliki waktu panjang hingga tutup tahun 2013 ini.
Sementara itu anggaran penerapan atau implementasi kurikulum baru tahun depan, Nur Syam sudah mulai menyusun rencana anggaran. Dia mengatakan bahwa anggaran penerapan kurikulum baru tahun depan sekitar Rp 300 miliar.
Anggaran itu diantaranya digunakan untuk pengadaan buku. "Sasaran kami di tahun depan, implementasi kurikulum baru hanya untuk 30 persen sekolah," tandasnya. (wan)
Sumber : jpnn.com
No comments:
Post a Comment