Jakarta - Pemerintah Jepang menawarkan penguatan kerja sama di bidang pendidikan mengenai penanganan bencana alam kepada Indonesia, agar terdapat sumber daya manusia yang terlatih dan tanggap bencana.
"Indonesia dan Jepang memiliki pengalaman yang sama terhadap bencana. Pendidikan ini untuk kesadaran akan reaksi, baik untuk anak-anak dan orang dewasa," kata Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang Yoshitaka Shindo pada jumpa pers di Jakarta, Selasa (30/4)
Untuk membangun kemitraan yang komprehensif, lanjut Shindo, dirinya sudah bertemu dengan Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia Agung Laksono dan menemukan berbagai kesepakatan. Terdapat juga pembicaraan mengenai perlunya Undang-undang yang ditujukan mengatur tentang penanganan bencana.
"Maka saya telah bertemu dengan Menko Kesra, dimana saya menawarkan bantuan pendidikan kesadaran dalam bencana," ujar Shindo, yang merupakan menteri Jepang pertama yang berkunjung ke Indonesia dari kabinet baru pimpinan Perdana Menteri Shinzo Abe.
Tidak tertutup kemungkinan, kata Shindo, kemitraan ini juga akan direalisasikan dengan pengiriman tenaga pengajar dari Indonesia untuk belajar di Jepang.
"Guru guru Indonesia juga memungkinkan untuk datang ke Jepang menyangkut kerja sama ini," ujarnya.
Hal itu karena, banyak hasil penerapan pendidikan bencana di Jepang yang telah terbukti manfaatnya.
Saat gempa besar dan tsunami di Jepang pada 2011, kata Shindo, anak-anak yang terbiasa mendapat pengetahuan tentang bencana alam terbukti lebih dapat menyelamatkan diri dibanding orang dewasa yang hanya mengikuti instruksi darurat saat bencana terjadi.
"Anak-anak dapat membantu dirinya sendiri untuk evakuasi karena pendidikan yang pernah dijalani, tapi dewasa yang hanya mengikuti pemberitahuan tentang bencana biasa, malah tidak efektif dalam menyelamatkan diri," ujarnya.
Bencana tersebut menjadi luka yang mendalam bagi warga Jepang dengan jatuhnya ribuan korban jiwa dan kerusakan parah di berbagai aspek kehidupan seperti eknonomi dan pemerintahan. Shindo mengatakan, sejak saat itu, pemerintah Jepang terus belajar keras untuk menanggulangi bencana alam dan ingin berbagai kepada negara-negara sahabat.
"Indonesia juga menjadi titik tolak kami untuk menjangkau ASEAN," ujarnya.
Menteri Shindo menekankan pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap sistem penanggulangan bencana alam dan juga keselamatan warganya.
Selain pendidikan, pemerintah Jepang juga menawarkan kerja sama di bidang teknologi informasi yang dapat memfasilitasi sebuah alarm atau peringatan dini kepada masyarakat mengenai potensi terjadinya bencana alam.
Dalam memulai penerapan teknologi tersebut, pemerintah kedua negara telah melakukan studi kelayakan ke berbagai daerah. Shindo menyatakan dana untuk anggaran kerja sama ini belum difromulasikan secara detail, namun sumber dana dapat berasal dari pemerintah atau swasta.
"Untuk dana, kita lihat juga dari sejauh mana penerapan teknologi Jepang di Indonesia," ujarnya.
Kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam membuat sistem peringatan dini tersebut adalah langkah awal yang nantinya dapat disebarluaskan ke seluruh Asia.
Sumber : antaranews.com
No comments:
Post a Comment