Thursday, March 14, 2013

Perhiasan Dari Kulit Durian


Perhiasan dari kulit durian karya Stella Christy W, mahasiswi Universitas
Surabaya (Ubaya).
Durian atau duren buah yang satu ini sangat diminati oleh banyak orang.  Tentu saja karena daging buahnya yang lezat serta keharumannya yang menggoda.  

Namun dibalik keunggulannya itu durian juga menyimpan potensi kuat untuk menimbulkan penyakit.  Hal ini karena kandungan kolesterol yang terdapat dalam buah durian sangat tinggi. Sehingga sangat rawan dikonsumsi oleh orang yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi (tekanan darah) tinggi.


Masalah lain yang sering muncul bersamaan dengan musim duren adalah sampah.  Volume sampah tentunya akan bertambah seiring dengan datangnya musim durian. Kulit durian selalu dianggap limbah yang tak dapat dimanfaatkan.

Permasalahan ini yang coba ditangkap oleh Stella Christy W, seorang mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya).  Berawal dari kesukaannya pada durian dan diperhadapkan dengan kenyataan seringnya ia melihat kuit durian dibuang begitu saja. Maka timbul ide untuk memanfaatkannya menjadi barang yang berguna.

Sebagaimana dilansir dari antara news.com (Selasa, 5/3-2013), Stella yang berkuliah pada Jurusan Desain Manajeman Produk Fakultas Industri Kreatif Ubaya ini berhasil merancang perhiasan dari olahan kulit buah durian seperti kalung, gelang, anting-anting, cincin, dan hiasan rambut.

"Saya memang suka durian, karena itu saya sering melihat kulit durian dibuang begitu saja, padahal jumlah kulit durian lebih banyak daripada isinya," katanya di kampus Ubaya, Selasa (5/3-2013).

Lebih jauh Stella akhirnya menjelaskan tentang awal mulanya ide ini terbersit.  Menurutnya ide ini muncul ketika ia membeli durian di Trawas, Mojokerto.

Bukan itu saja kulit durian ini akhirnya dijadikan Stella sebagai tema dari tugas akhir untuk mengakhiri studinya pada Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya.  

"Karena itu, saya mengajukan tema olahan kulit durian kepada Ibu Maharani Dian Permanasari selaku dosen pembimbing dan beliau tidak keberatan," katanya.

Bahkan, gadis kelahiran Semarang itu berencana mengembangkan hasil kreasi yang mirip "jewellery" bernilai mahal itu untuk wirausaha.

Stella akhirnya menjelaskan tentang proses pembuatan kulit durian menjadi berbagai bentuk perhiasan.

"Proses pembuatannya tidak begitu sulit, karena hanya membutuhkan ketelitian dalam memilih kulit durian yang bebas dari kebusukan ketika dibiarkan dalam beberapa hari." katanya.

Kulit durian dicuci lebih dulu sampai bersih tanpa detergen, lalu didiamkan untuk melihat perubahan warna kulit yang semakin kecokelatan.

"Setelah itu, kulit durian kecokelatan dijemur di bawah sinar matahari, kemudian dikukus untuk menghilangkan kandungan air dan getah. Kalau dimasak dengan air akan bergetah, tapi kalau dikukus akan hilang getahnya," kata dia.

Tahap berikutnya tergantung dari model perhiasan yang diinginkan. Ada yang ditumbuk, ada yang dirapikan dengan cara digunting sesuai keinginan, baik guntingan pendek maupun guntingan memanjang. 

"Kalau ingin warna kulit durian yang putih, maka perlu direndam pemutih dulu," katanya.

Sebelum dibentuk sesuai keinginan, kulit durian diberi lem agar tidak mudah pecah saat digunting untuk berbagai model, seperti model lingkaran atau model gulungan (linting).

Akhirnya, model yang dihasilkan itu pun dirangkai dalam berbagai bentuk, apakah trapesium, kubus, segitiga, dan sebagainya. 

"Tahap terakhir dikaitkan antara duri satu dengan duri yang lain dengan menggunakan tali senar tipis," katanya.

Ternyata kulit durian yang kerap dibuang karena dianggap sebagai limabah rumah tangga. Ditangan orang yang kreatif dapat disulap menjadi bahan yang berguna dan bernilai ekonomis.  Masihkah anda akan membuat kulit durian anda?

Sumber : antaranews.com

No comments:

Post a Comment