Thursday, March 28, 2013

Kiprah Guru MA Penerima "Science Education Award"

Foto
Sri Endang Purwani Suroso, guru MA Tarbiyatul Banin Banat Tuban.
Penerima Scince Education Award bidang Biologi dari Indonesia Toray 
Science Foundation (ITSF)

Jakarta - Madrasah Aliyah yang berada di bawah binaan Kementerian Agama kembali mengukir prestasi. Sri Endang Purwani Suroso, Guru MA Tarbiyatul Banin Banat Tuban memperoleh Science Education Award bidang Biologi dari Indonesia Toray Science Foundation (ITSF).

Sri Endang menjadi satu-satunya guru madrasah dari sepuluh guru yang memperoleh penghargaaan karena dinilai berhasil mengembangkan metode inovatif atau menciptakan peralatan kreatif untuk mempermudah pembelajaran fisika, kimia, dan biologi kepada siswa.

Seperti dilansir dari kemenag.go.id (Selasa, 26/03), Sri Endang menjelaskan bahwa proses seleksi diawali dengan pengiriman proposal yang berakhir pada 31 Agustus 2012. “Saat itu, ada 80 proposal dari seluruh Indonesia yang lolos seleksi awal. Dari jumlah itu, yang dipilih untuk ikut tahap presentasi hanya 15 proposal.,” terang Sri Endang.

Di hadapan para reviewer (Prof. Beny, Prof. Muzayana, dan Dr. Herwindo), Sri Endang mempresentasikan inovasi pembelajarannya yang bertajuk Pemanfaatan Spesimen Landak Laut (Echinoidea) Sebagai Media Pembelajaran Klasifikasi Makhluk Hidup pada 12 – 13 November 2012.

Menurut Sri Endang, karya inovasinya ini ditujukan agar siswa dapat memahami materi klasifikasi makhluk hidup dengan memanfaatkan spesimen Landak Laut (Echinoidea). Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi beberapa tahap yaitu pengambilan sampel, pengamatan spesimen dan pembuatan kunci determinasi kemudian dilanjutkan dengan presentasi hasil dan evaluasi.

Lebih jauh, Endang menjelaskan bahwa dalam metode ini, siswa terlibat secara individu dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran. Pengambilan sampel dilakukan bersama-sama ke habitat Landak Laut yaitu di daerah pasang surut pantai yang berbatu karang. Setelah sampel diambil dan diawetkan dengan menggunakan alkohol 70% kemudian dipreparasi untuk selanjutnya diamati dan dianalisa perbedaan strukturnya.

“Data hasil pengamatan berupa karakter-karakter taksonomi kemudian disusun dalam tabel lalu dibuat kunci determinasi untuk mengetahui nama famili, genus, dan spesiesnya,” jelas Endang.

Sri Endang menambahkan, kunci determinasi adalah tool yang dapat mempermudah memahami materi klasifikasi. “Kalau anak-anak tidak diajari cara membuat kunci dan cara mengklasifikasi, tapi langsung disodori dengan ciri-ciri makhluk hidup yang banyak, mereka jadi malas dan berat,” tegas Endang.

Pemenang award ini sebenarnya sudah diumumkan pada bulan Desember 2012. Namun, tambah Endang, penganugerahan hadiah dan seminarnya baru dilakukan pada 16 – 17 Maret 2013 di Hotel Shangrila. Atas prestasi ini, Ibu Sri Endang memperoleh penghargaan berupa sertifikat dan hadiah Rp25juta. (mkd)

Sumber : kemenag.go.id

No comments:

Post a Comment