Sunday, September 16, 2012

Chandra, dari Tukang Sapu Hingga Pengusaha

Chandra, dari Tukang Sapu Hingga Pengusaha
liputan6.com
Chandra, salah satu TKI yang sukses di Hongkong berawal
dari tukang sapu kini mempunyai 16 minimarket.

Hong Kong: Tak selamanya TKI bernasib naas. Banyak di antara para pahlawan devisa itu memetik kesuksesan di negara lain dengan menjadi seorang pengusaha. Wahyudi Chandra misalnya. Pria yang dulunya menjajakan makanan, koran, dan kaset keliling Victoria Park di awal 1990-an kini sukses dengan memiliki minimarket yang menjual beragam produk buatan Indonesia.

Tempat usahanya, menjadi salah satu lokasi favorit yang ramai dikunjungi para TKI di Causewaybay, Hong Kong. Para pengunjung datang mencari barang kebutuhan sehari-hari dan adapula yang mengirim uang ke kampung halaman.

Tiap akhir pekan, pemilik toko pasangan Wahyudi Chandra dan Bekti Dwi Wahyuni ini menyempatkan diri menyapa para TKI yang mampir di tokonya. Ia berniat memberi motivasi agar mereka mau mengubah nasib dengan menambah keahlian seperti dirinya.

Pada 1997, Chandra mulai membuka minimarket pertamanya. Setelah 15 tahun, ia kini memiliki 16 minimarket yang tersebar di wilayah Kowloon, Hong Kong Island, dan New Teritorry. Bisnis Chandra pun kian berkembang ke bidang lain, yakni biro perjalanan, money changer, balai latihan kerja, hingga pengiriman uang dan paket. Tak kurang dari 30 ribu transaksi per bulan dengan omzet triliunan rupiah per tahun.

Sukses yang dirintis ayah tiga anak ini tak semudah membalik telapak tangan. Mantan TKI ini ingat betul sulitnya perjuangan mendapatkan visa investor. Kendati Chandra tak menyerah. Melalui pengacara ia mengirim surat permohonan ke Gubernur Hong Kong dan berhasil mendapatkan izin usaha hingga kini.

Karena permintaan pasar, Chandra pun membuka dua buah restoran masakan Indonesia dengan harga terjangkau. Bisnisnya ini membuka lapangan kerja setidaknya bagi 50 karyawan asal Indonesia dan Hong Kong.

Sambil mengembangkan terus bisnisnya di Hongkong, Chandra juga membangun bisnis properti berupa apartemen dan kapel pernikahan di tanah kelahirannya Lombok, Nusa Tenggara Barat.(ALI/AIS)

Sumber : www.liputan6.com

No comments:

Post a Comment