Tahanan Guantanamo |
Saat mengenal Islam, ia merasakan sebuah keteduhan.
Di malam hari, ketika penjaga lain bermabuk-mabukan, Terry Holdbrooks justru berbincang dengan seorang narapidana (napi). Bukan interogasi, Terry bercakap tentang Islam.
Hanya dalam hitungan bulan, militer AS ini pun bersyahadat. Suaranya menggema penjuru penjara tempatnya bertugas, penjara khusus milik AS di Teluk Guantanamo, tempat para “teroris” ditahan.
“Kami tak tahu apa pun tentang Islam. Kami hanya diperlihatkan video peristiwa 11 September (bom gedung WTC, New York, AS). Kita diberitahu bahwa para tahanan ini merupakan yang paling buruk dari yang terburuk. Mereka adalah sopir (Osama) Bin Laden, koki Bin Laden, dan orang-orang yang akan membunuh Anda saat pertama kali bertemu,” ujar Terry berkisah tentang perjalanannya menuju hidayah kepada banyak media, baik Guardian, NewsWeek Magz, France TV, dan lain sebagainya.
Namun, persepsi sempit tentang Islam itu ternyata tak semuanya benar. Terry mendapati beberapa tahanan yang justru amat baik. Mereka sangat ramah dan murah senyum.
Semakin lama, Terry yang juga dikenal sebagai penjaga baik hati itu pun berhubungan baik dengan para napi. Setiap malam dia duduk-duduk dengan para napi. Berawal obrolan biasa, kemudian mengarah pada agama. Inilah kali pertama Terry mengenal Islam.
“Aku mulai ngobrol dengan para tahanan tentang politik, etika, moral, juga tentang kehidupan dan budaya mereka. Ini benar-benar mengejutkan bagiku karena sebelumnya aku sama sekali tak mengenal Islam,” ujarnya.
Sumber : http://www.republika.co.id
No comments:
Post a Comment