Ilustrasi : Pengguna Narkoba |
AMBON - Pemakaian narkoba, terutama yang menggunakan jarum suntik, rentan menularkan penyakit HIV/AIDS di Maluku, kata Kepala Badan Narkotika Provinsi (BNP) setempat, Benny Pattiasina.
"Saat ini sekitar 39,9 persen penularan penyakit HIV/AIDS disebabkan penggunaan narkoba melalui jarum suntik," katanya, di Ambon, Sabtu (8/6).
Kendati tidak merinci angka penularan penyakit tersebut melalui penggunaan narkoba, tapi dia menyatakan, Maluku saat ini menempati menempati urutan 11 tingkat prevalensi narkoba di tanah air dengan 1,99 persen dari target 2,61 persen.
Posisi ini disambut positif jika dibandingkan pada 2008 dengan menempatkan Maluku berada di urutan nomor 3 tertinggi penggunaan narkoba di Indonesia.
Benny mengemukakan, penggunaan narkoba ini diawali kebiasaan mengkonsumsi minuman keras (Miras) dan rokok.
"Kebiasaan buruk tersebut saat ini merambah kalangan remaja di Maluku dengan tingkat prevalensi penggunaan narkoba di kalangan remaja masih 9,9 persen," katanya.
Tingkat prevalensi 9,9 persen itu menempatkan Maluku di nomor dua tertinggi penggunaan narkoba di Indonesia untuk kalangan remaja, sedangkan nomor satu adalah Nusa Tenggara Timur(NTT).
Karena itu, BNP Maluku memprogramkan sejumlah sekolah menjadi proyek percontohan bebas narkoba guna mengantisipasi tingkat peredaran maupun penggunaannya di kalangan remaja.
"Kami kerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Maluku untuk program tersebut. Program ini dengan lomba sekolah bebas narkoba pada 2013 yang diharapkan mengantisipasi tingkat prevalensi di kalangan remaja sebagai bagian dari tanggung jawab menjamin kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa mendatang," ujar Benny.
Data Balai Litbang Kemenkes melaporkan pengeluaran rumah tangga untuk rokok pada beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Maluku mencapai 3,4 persen dibanding pengeluaran untuk biaya kesehatan yang hanya 1,2 persen. (ant/bm 10)
Sumber : beritamaluku.com
No comments:
Post a Comment