Friday, May 10, 2013

"Ada Surga di Pulau Ibu", Mengeksplore Keindahan Nusa Ina

Ilustrasi

Sebuah Film Pendek yang di Produksi oleh Yayasan Cinta Maya Damai (YCMD) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Seram Bagian Barat akan segera diluncurkan pada Juni mendatang.

Film yang berdurasi 45 Menit tersebut rencananya akan di tayangkan di stasiun televisi  lokal dan nasional. Dengan mengusung tema eksotisme alam di Seram Bagian Barat, Film yang berjudul “Ada Surga Di Pulau Ibu” itu juga mengangkat cerita tentang perubahan psikologis anak yang berubah menjadi arogan akibat dari seringnya menonton sajian sinetron di televisi.

Selain dandanannya yang menor bak selebritis, anak perempuan bernama Sabrang yang diperankan oleh Shinta Lovelin Puttileihalat itu juga bersikeras ingin bersekolah ke Jakarta dengan alasan agar dia bisa bertemu Cherrybell, girl band kesayangannya itu.

Selain ingin mengajak masyarakat untuk lebih mencintai tanah air, Penulis Ide dan Cerita yang juga Produser dari Film “ADA SURGA DI PULAU IBU” Suprapti Abdullah Fatah yang merupakan seorang aktivis Perempuan dan Anak tersebut, menghimbau agar kita jangan terlalu terlena oleh euphoria budaya asing yang akhir-akhir ini sulit dikendalikan. Keterlenaan kita itu justru akan menguntungkan pihak lain, sudah seyogyanyalah kita sebagai anak negeri menjaga dan melestarikan juga mencintai budaya sendiri, jangan menunggu hilang dulu baru disesali.

Film yang mengambil lokasi shooting di Pulau Ibu, Seram Bagian Barat, dengan mempercayakan seluruh adegan diperankan oleh artis-artis lokal yang baru ditemukannya itu, menunjukkan bahwa selain memiliki kekayaan Alam, Maluku juga mempunyai Sumber Daya Manusia yang tidak kalah kualitasnya dengan daerah-daerah maju lainnya, hal tersebut bisa dilihat dari kepiawaian ke Empat tokoh Rossu (Jecky Latul), Sabrang (Shinta Lovelin Puttileihalat), Zahra (Cherry Pical) Cherry (Ona Asthenu) dalam memainkan perannya masing-masing.

Menurut Huda S Noor, Sutradara dari Film “Ada Surga Di Pulau Ibu” sangat tidak menduga jika mereka mampu berakting sebaik itu, hampir tidak ada bedanya mereka dengan aktris-aktris kawakan ibukota yang ia sutradarai dengan para tokoh-tokoh lokal yang ada di Maluku. Huda pun yakin bahwa masih banyak bakat-bakat yang belum tereksplor tersembunyi di Negeri  Seribu Pulau ini. 

Suprapti Abdullah Fatah atau yang biasa akrab di Panggil Maya, juga mengimbuhkan bahwa suksesnya pengerjaan Film tersebut tidak lepas dari peranan Sekretaris Daerah Seram Bagian Barat Mansyur Tuharea dalam menangkap peluang untuk memajukan daerahnya. Kesadaran atas pentingnya Publikasi di Media Massa sangat diakuinya.

Oleh karena itu dirinya bersama Bupati Seram Bagian Barat  Jacobus Puttileihalat tidak berpikir panjang lagi untuk melewatkan kesempatan itu. Karena publikasi adalah upaya dari memajukan sebuah daerah dari yang bukan apa-apa menjadi apa-apa, dari yang tidak dikenal menjadi yang dikenali.

“Dengan adanya film “Ada Surga Di Pulau Ibu” diharapkan bisa memacu semangat generasi muda yang ada di daerah  untuk makin giat berkarya, dan tidak perlu merasa malu atau tidak percaya diri atas keterbatasan yang dimiliki, tidak ada yang tidak bisa dilakukan jika kita mau melakukannya. Sinematography merupakan cara efektif untuk menyalurkan ide yang ada dikepala. Karena Ide adalah Harapan”, begitu ucap Maya.

Selain untuk memacu semangat putra putri  yang ada di daerah, Maya juga berharap agar para pemimpin yang ada di negeri ini bisa ikut berperan serta menumbuh kembangkan seni yang selama ini nyaris mati suri, seni yang dimaksudkan adalah sebuah karya  yang bisa memberikan efek positif kepada masyarakat luas. Jika dalam tiap diri manusia memiliki jiwa seni maka segala tindakan dan perbuatannya akan selalu  mencerminkan keindahan.

Suguhan yang berdurasi 45 Menit tersebut itu juga menampilkan  sisi pluralisme dan jiwa sosial yang tinggi yang dimiliki oleh masyarakat Maluku.  Eksotisme Seram Bagian Barat sangat memukau sehingga layak untuk ditampilkan, keunikan karakter alamnya menjadi ciri tersendiri dengan daya pesona yang dimilikinya itu, saya yakin kedepannya Seram Bagian Barat  akan menjadi obyek unggulan yang bisa dijadikan  pilihan.  Banyak cerita yang bisa digali disana, banyak rahasia yang belum terungkap disana, banyak misteri yang masih tersembunyi disana.  (*)

Sumber : siwalimanews.com

No comments:

Post a Comment