Jakarta - Kampung Apung dan Kampung Ambon adalah dua wilayah di Jakarta Barat yang cukup terkenal. Namun nama dua kampung yang berkononotasi negatif dan rasis tersebut diputuskan untuk dihilangkan setelah dilakukan perbaikan besar-besaran.
Kampung Apung merupakan sebuah kawasan pemukiman di RW 01 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat yang sudah terendam air selama kurun waktu 23 tahun. Pemukiman yang terdiri dari sekitar 500 kepala keluarga itu awalnya bernama Kapuk Teko.
"Istilah Kampung Apung itu sebenarnya kan muncul karena kawasan itu terendam air. Tentu jadi muncul kesan negatif. Bulan Mei 2013 ini saluran air akan dibenahi total, sehingga genangan air disitu bisa surut. Makanya, istilah itu dihilangkan saja," kata Burhanuddin.
Ini disampaikannya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan. Acara berlangsung di Kantor Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat, Jl Kembangan Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (22/3/2013).
Burhanuddin mengatakan, nantinya jika genangan yang berada di daerah Kampung Apung sudah kering, pemkot akan memindahkan makam di daerah tersebut. "Sudah disetujui semua ahli waris. Dan nantinya akan dibangun rumah deret di daerah tersebut oleh karena itu namanya akan berubah jadi Kampung Teko," ujarnya.
Selain itu, Burhanuddin juga menginginkan agar sebutan Kampung Ambon yang 'menempel' di kawasan rawan narkoba Kompleks Perumahan Permata di RW 07 Kelurahan kedaung Kaliangke, Cengkareng juga perlahan-lahan dihapus. Karena banyak warga di daerah itu merasa tidak setuju.
"Sebutan Kampung Ambon itu terlalu rasial. Padahal yang tinggal disana kan beragam suku. Soal narkobanya juga kami akan terus kerjasama dengan kepolisian dan pihak-pihak terkait supaya kompleks itu bisa lepas dari narkoba," imbuhnya.
No comments:
Post a Comment