KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh.
|
SURABAYA — Mendikbud Mohammad Nuh meminta penerbit untuk tidak khawatir dengan kurikulum baru pada tahun ajaran 2013/2014 karena pergantian buku tidak akan dilakukan secara langsung, tetapi bertahap.
"Misalnya, SD itu mungkin saja buku kelas satu yang diganti terlebih dulu, bukan langsung buku kelas satu sampai enam, tetapi nanti saya akan bicara dengan mereka (penerbit)," katanya di Surabaya, Jumat (9/11/2012) petang.
Ia mengemukakan hal itu setelah bersilaturahim dengan 2.000-an mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi dari ITS, Unair, Unesa, PENS, dan PPNS di lapangan futsal ITS Surabaya.
Dalam silaturahim yang juga dihadiri pengusaha nasional Chairul Tanjung (anggota MWA Unair/Ketua KEN), ia menegaskan bahwa perubahan buku pun tidak akan dilakukan semuanya karena masih ada sebagian yang tanpa perubahan.
"Jadi, perubahan yang ada akan ada tahapannya dan tidak semua mata pelajaran akan dirombak karena masih ada yang tetap dipakai. BSE juga tetap. Untuk itulah, penerbit tidak perlu khawatir," katanya.
Ditanya perkembangan rencana perubahan kurikulum nasional itu, ia menjelaskan minggu depan akan dilaporkan kepada Wakil Presiden, lalu akhir November atau awal Desember akan mulai ada uji publik.
"Insya Allah, tahun ajaran bari 2013-2014 sudah mulai diterapkan kurikulum nasional yang baru," kata Menteri yang juga mantan Rektor ITS Surabaya itu.
Di hadapan ribuan mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi itu, Mendikbud menyatakan kehidupan ekonomi seseorang itu boleh saja mengalami keterbatasan, tetapi cita-cita orang itu tidak boleh terbatas.
"Karena itulah sekarang ada beasiswa Bidik Misi yang jumlahnya sudah mencapai 92 ribu mahasiswa dan mulai tahun depan sudah ada yang lulus. Itu bukti orang miskin itu tidak dilarang kuliah," katanya.
Sumber : http://edukasi.kompas.com
No comments:
Post a Comment