Kompas Images/Iwan Setiyawan
Pelajar yang sedang mengikuti Ujian Nasional
|
JAKARTA - Setelah dipaparkan pada Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Boediono, Selasa lalu, kurikulum baru akan segera diuji publik dengan menawarkan berbagai pilihan terkait struktur kurikulum tiap jenjang maupun teknis penerapannya. Untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), kurikulum baru ini nyaris merombak keseluruhan sistem pembelajaran.
Sebagai dampak, muncul pertanyaan apakah Ujian Nasional (UN) akan tetap dapat dilakukan dengan sistem pembelajaran berbasis tematik integratif ini?
Anggota Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP), Teuku Ramli Zakaria, mengatakan bahwa ada kemungkinan UN ditiadakan pada tingkat SD. Namun bisa jadi UN tetap berlanjut dengan pola dan cara yang berbeda dari yang selama ini dijalankan.
"Bisa jadi tidak ada UN. Tapi bisa juga UN tetap ada dengan kisi-kisi UN dari nasional tapi soal dibuat oleh sekolah," kata Ramli kepada Kompas.com, Jumat (16/11/2012).
Sementara untuk jenjang yang lain seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), UN tetap dijalankan seperti biasa. Ia menuturkan bahwa untuk tingkat menengah ini, UN masih dianggap penting sebagai pertimbangan proses seleksi ke jenjang selanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh juga sempat mengatakan bahwa masalah UN untuk tingkat SD seiring diberlakukannya kurikulum baru pada Juni 2013 masih dibahas. Namun ada kemungkinan UN untuk SD dapat ditiadakan melihat sistem pembelajaran yang baru.
"Ya untuk SD yang pengaruh. Tapi masih dibahas. Kalau untuk SMA itu tetap ada," jelas Nuh.
Sumber : http://edukasi.kompas.com
No comments:
Post a Comment