Yogyakarta - Seorang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) 17 terpaksa memulai aktifitas belajar mengajar di trotoar jalan di Jalan Tentara Pelajar, depan sekolah. Pasalnya, gerbang sekolah diblokir dengan bambu sejak pagi.
Kepala sekolah SMA 17, Suyadi mengatakan, saat dirinya datang sekitar pukul 07.15 WIB, siswa-siswinya masih di luar karena gerbang ditutup dengan bambu-bambu. Selain bambu, ada seng-seng yang diduga akan digunakan untuk menutup sekolah milik yayasan Pengembangan Pendidikan Tujuhbelas Yogyakarta.
Bahkan, kata Suyadi, saat dirinya datang ke sekolah, sudah ada proses belajar mengajar di trotoar jalan di depan sekolah. "Saat saya datang salah seorang guru Sosiologi, Wuryanto sudah inisiatif mengajar di trotoar karena untuk persiapan ujian nasional," katanya saat ditemui di SMA '17', Senin (5/2).
Lebih lanjut Suyadi mengungkapkan, hal itu dilakukan lantaran ujian nasional (UN) akan segera dimulai. Bahkan, mulai pada 12 Maret mendatang, ujian sekolah sudah dimulai dengan ujian pelajaran agama. Selanjutnya, pada 16 hingga 19 April nanti siswa akan menempuh Ujian Nasional (UN).
Mengetahui keadaan sekolahnya diblokir, Suyadi lantas meminta bantuan Polsek Jetis serta Camat untuk mengatasi masalah ini. Selanjutnya, Kapolsek dan Camat memerintahkan untuk membuka sekolah agar kegiatan belajar-mengajar siswa dapat berjalan seperti semula.
No comments:
Post a Comment