Thursday, March 20, 2014

Leasa : Kecenderungan Masyarakat Tiru Kasus Pembunuhan Makin Tinggi

Ilustrasi
Ambon : Pengamat masalah hukum dan sosial Universitas Pattimura Ambon, G. Leasa, SH, M.Hum menilai belakangan ini muncul kecenderungan (trend) masyarakat untuk meniru kasus pembunuhan dan pembuangan jenazah yang semakin tinggi.

"Yang namanya kejahatan itu tidak selalu bersifat lokal atau tradisional, tetapi cenderung masyarakat untuk meniru kejahatan di kota-kota besar maupun luar negeri itu sangat tinggi," kata Leasa di Ambon, Rabu (19/3).

Fase peniruan masyarakat ini tidak terlepas dari faktor negatif perkembangan teknologi di dunia maya sebagai motivasi atau pembelajaran untuk menghilangkan jejak perbuatan pidana seseorang.

Kasus temuan mayat di Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku belakangan ini makin marak terjadi sehingga membuat aparat kepolisian harus bekerja ekstra untuk mengungkap tabir kematian para korban dan menemukan para pelakunya.

Menurut Leasa, berbagai kasus temuan mayat yang dibuang para tersangka ini memang memiliki latar belakang yang berbeda-beda tetapi modusnya hanya satu, yakni pembunuhan dan upaya menghilangkan jejak atau identitas korban maupun pelakunya sendiri.

"Latar belakangnya berbeda tetapi motifnya adalah pembunuhan dan bisa saja dipicu masalah dendam, percintaan atau cinta segitiga hingga upaya menghilangkan barang bukti," kata Leasa yang juga mantan Dekan Fakultas Hukum Unpatti ini.

Seseorang yang melakukan tindak pidana pembunuhan dan membuang mayat korbannya membuat kesan seakan-akan terjadi karena perencanaan yang matang, padahal belum tentu kejadiannya seperti itu.

Terkadang, lanjutnya, akibat faktor emosional yang tidak terkendali membuat seseorang jadi panik dan kalap sehingga menghabisi nyawa korbannya secara spontan lalu jasadnya langsung dibuang.

"Berbagai kasus temuan mayat ini perlu ditelusuri lebih mendalam, dan di sinilah peranan polisi sebagai pengayom masyarakat harus dimainkan untuk memberikan perlindungan," ujarnya.

Dengan komposisi 1:20 antara polisi dengan masyarakat misalnya, maka peranan aparat kepolisian dalam melakukan pendampingan terhadap aktivitas masyarakat perlu ditingkatkan, termasuk melibatkan RT/RW secara bersama-sama.

"Masyarakat inginkan adanya perlindungan maksimal untuk menjaga kamtibmas dan polisi lebih bersikap profesional dalam memberikan pelayanan sehingga kepercayaan warga tetap terjamin," katanya. (ant/tm)

Sumber : tribun-maluku.com

No comments:

Post a Comment