Anggota Komisi X DPR, TB Dedi Gumelar (ANTARA) |
Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Tubagus Dedi Suwendi Gumelar mengatakan pelatihan guru mutlak dilakukan seiring rencana mengimplementasikan kurikulum pendidikan yang baru, agar pelaksanaannya tidak mengalami kegagalan.
"Setelah konsep kurikulum disepakati berbagai pihak, disosialisasikan terlebih dahulu sehingga kita mempunyai ukuran manfaatnya dan kemajuan perubahannya. Tetapi yang paling penting agar kurikulum tidak gagal maka pelatihan guru mutlak dilakukan sebagai syarat utama kurikulum bisa dilaksanakan," kata Dedi Gumelar, saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (02/1)
Dedi Gumelar yang akrab disapa Miing Bagito itu menilai membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk melaksanakan pelatihan guru-guru. Karena hasil evaluasi dari kurikulum yang lalu seperti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 mengalami kegagalan lantaran guru yang tidak mampu melaksanakan karena minimnya pelatihan.
"Jadi kalau 2013 ini kurikulum akan dilaksanakan, pertanyaannya sudah siap kah para guru yang berjumlah dua juta lebih ini dilatih. Sementara menurut kepala Badan SDM kependidikan, untuk pelatihan guru belum ada desain dan belum dianggarkan, sehingga sikap kami di PDIP kurikulum harus dikaji lebih dalam sampai benar-benar siap, baru dilaksanakan," ujarnya.
Dia mengatakan secara teknis, pengubahan atau perbaikan kurikulum merupakan wilayah kewenangan pemerintah, sebab di dalam Kementerian Pendidikan berkumpul para pakar pendidikan. Namun dalam perubahan kurikulum, menurutnya, tidak bisa mengacu pada selera pemerintah sendiri, pemerintah harus juga mendengar para pakar dan praktisi pendidikan di luar institusi formal.
Selain itu yang tidak kalah penting dalam perubahan kurikulum, menurut dia, adalah mata pelajaran yang memberikan penguatan terhadap pembentukan karakter bangsa diantaranya wajib memasukkan kembali pendidikan pancasila dan tiga pilar lainnya yaitu UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Sumber : http://www.antaranews.com
No comments:
Post a Comment