Ilustrasi |
Bagi pasangan suami istri apalagi yang tergolong pengantin baru kehadiran seorang bayi tentunya menjadi dambaan. Namun kehadiran seorang bayi tentunya sekaligus membawa perubahan bagi pasangan yang dikaruniai bayi tersebut.
Bagi pasangan muda tentunya bukan hal yang mudah untuk menangani seorang bayi. Hal yang paling merepotkan apabila sang buah hati tersbut terserang penyakit.
Menurut ahli kesehatan ibu dan anak dan Bidan Helen O'Dell, ada beberapa masalah kesehatan yang diderita bayi baru lahir, seperti dikutip dari laman Askamum, Rabu (2/1/2013).
Berikut permasalahan kesehatan tersebut dan tips penanganannya, semoga membantu bagi pasangan muda.
1. Bayi menjadi kuning
Bayi yang baru lahir dengan kulitnya berwarna kekuningan mungkin karena penyakit kuning. Kondisi ini umum dan tidak serius asalkan tindakannya cepat.
Seharusnya masalah ini bisa diselesaikan sendiri dengan cepat. Namun, Anda perlu memantau bayi Anda sampai semuanya bersih.
Salah satu penyakit yang sering terjadi adalah jaundice. Ini adalah peningkatan kadar bilirubin total pada
minggu pertama kelahiran.
Jika bayi Anda Afro-Karibia, Asia, atau oriental, mata putihnya mungkin akan menguning, begitu pula dengan telapak tangan dan telapak kakinya.
"Ini bisa memakan waktu cukup lama bagi hati bayi yang baru lahir untuk memecah bilirubin," jelas Helen.
Jika penyakit kuning parah atau berlanjut selama lebih dari dua minggu, perlu dilakukan pengobatan dan tes lanjutan.
Untuk mengatasi jaudince adalah dengan memaparkan bayi Anda dengan sinar matahari yang bisa sangat bermanfaat untuk membantu bayi mulai memecah bilirubinnya.
Saat Anda berada di rumah sakit, bayi Anda mungkin menerima perawatan fototerapi. Bayi Anda akan ditempatkan di bawah lampu fluorescent cerah untuk periode yang ditetapkan sampai penyakit kuningnya mulai memudar.
Jika Anda di rumah dengan bayi Anda, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu:
- Berikan ASI jika ibu bisa melakukannya.
- Berikan paparan sinar matahari sebanyak mungkin. Sebaiknya tanpa busana. "Tapi jangan meninggalkannya langsung di bawah sinar matahari karena ia bisa menjadi kepanasan atau terbakar sinar matahari dengan sangat cepat," jelas Helen.
2. Matanya belekan
Sebuah beleken berwarna kekuningan atau krem menempel sedikit di matanya. Ini merupakan tanda infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang diambil dari jalan lahir atau kurang bersih.
Jika Anda membersihkan mata bayi secara teratur, itu akan bersih dalam beberapa hari. Jika tidak, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
Bagaimana meringankan mata yang lengket.
- "Bersihkan mata bayi Anda secara teratur dengan air dingin, air rebusan merupakan cara terbaik untuk mengatasi mata lengket," kata Helen.
- Jangan lupa, cuci tangan sebelum Anda mulai membersihkannya. Ambil selembar kapas yang bersih dan celupkan dalam air. Remaslah dari air dan bersihkan satu mata dari dalam ke sudut luar.
- Ambil selembar kapasa lagi dan lakukan hal yang sama untuk mata lainnya. Selain air, Anda bisa menggunakan ASI karena mengandung antibodi yang kuat yang membantu melawan infeksi.
3. Bokong bayi ruam
Jika bayi Anda ruam popok, Anda akan melihat bintik-bintik kecil atau bercak merah di pangkal paha atau bawah, yang terlihat sakit dan sensitif jika disentuh.
Ruam popok disebabkan oleh bakteri dari tinja bayi yang melepaskan zat kimia yang disebut amonia, yang mengganggu dan membakar kulit.
Saat mengganti popoknya, Anda harus sering mengontrolnya. Tapi jika tidak berubah dalam waktu satu minggu, bayi Anda mungkin mengalami infeksi jamur seperti sariawan, yang membuat kulitnya memerah dengan tepi bersisik. Jika hal itu terjadi, dokter perlu memberikan resep krim.
Untuk menghentikan ruam popok, ini yang harus Anda lakukan.
- Sering mengganti popoknya dan segera membersihkannya jika kotor. Bahkan popok yang super serap harus segera diganti setelah Anda tahu itu basah.
- Bersihkan dan keringkan bagian pantat bayi setiap menggantinya. "Air hangat dan kapas merupakan hal yang tarbaik ketika membersihkan pantat bayi yang sakit, tapi selalu pastikan bayi Anda sudah kering sebelum memakaikan popok," tambah Helen.
- Gunakan zinc dan krim caster oil untuk mengurangi ruam. Krim Calendula juga bisa efektif.
- Cobalah merek popok yang lain untuk melihat apakah itu membantu
4. Pusarnya terluka
Tali pusar bayi biasanya lepas dalam minggu pertama atau lebih. Biasanya saat tali pusar putus di bawahnya harus disembuhkan.
Saat jatuh biasanya lengket dan mungkin meninggalkan sedikit noda darah di kapas saat membersihkannya. Tapi tak perlu khawatir.
Terkadang, jaringan yang terpotong yang meradang di bawah pusar bisa membuat anak menangis. Gejala ini tak berbahaya, namun bidan atau dokter perlu mengobatinya.
Mengatasi lengket.
- Bersihkan dengan kapas lembut dengan air dingin atau rebus. Berikan taburan bedak dengan bola kapas untuk membantu mengeringkannya.
- Lipat atas popok bayi Anda ke bawah untuk menjaga puasr terkena udara dan urine untuk meminimalkan infeksi.
- Jangan main-main dengan atau menariknya. Ini akan lepas ketika sudah siap.
- Bicaralah dengan bidan atau dokter jika Anda melihat tali pusar sangat lengket, jika ada kemerahan di sekitar kulit pusar, atau tetesan darah segar yang berasal dari pusar.
5. Popoknya penuh tinja
Anda bisa menghabiskan banyak waktu untuk mengganti popok bayi yang baru lahir. Anda bisa menjadi sibuk dengan isinya. Kotoran bayi pertama biasanya mengandung zat sehingga berwarna kehitaman.
Setelah itu akan berair dan berwarna kuning mustard. Bayi yang diberi ASI cenderung lebih cair dibanding yang minum susu botol.
Jika bayi mengalami diare, kotorannya akan sangat cair. Mungkin menjadi hijau atau mengandung lendir dan ia mungkin sedikit merasa sakit di sekitar anusnya.
Ini biasanya disebabkan infeksi dan membutuhkan perawatan. Bicarakan segera dengan dokter Anda, karena bayi baru lahir bisa dehidrasi.
Jika diare ini yang bisa dilakukan orangtua
- Carilah saran dari dokter Anda.
- Berikan ASI karena ia akan membutuhkan banyak cairan.
- Biasakan mencuci tangan dengan bersih setelah mengganti popoknya untuk menghindari penyebaran infeksi.
Sumber : http://health.liputan6.com
No comments:
Post a Comment