JAKARTA - Debat calon presiden dan calon wakil presiden menjadi salah satu ajang kontestasi terbuka visi dan misi pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu presiden. Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan lima jadwal debat capres dan cawapres, dimana enam stasiun televisi telah ditetapkan menjadi host melalui sistem undian.
Sebanyak lima kali debat capres dan cawapres terdiri dari dua kali debat capres, dua kali debat cawapres, dan satu kali debat capres dan cawapres sebagai edisi pamungkas.
Itu berarti, jika tidak ada perubahan, capres Joko Widodo akan head to head beradu visi dan misi dengan Prabowo Subianto sebanyak dua kali, demikian halnya antara Jusuf Kalla dengan Hatta Radjasa. Sementara dua pasang calon akan digabungkan untuk beradu visi dan misi pada sesi debat paling akhir.
Itu berarti, jika tidak ada perubahan, capres Joko Widodo akan head to head beradu visi dan misi dengan Prabowo Subianto sebanyak dua kali, demikian halnya antara Jusuf Kalla dengan Hatta Radjasa. Sementara dua pasang calon akan digabungkan untuk beradu visi dan misi pada sesi debat paling akhir.
Dari undian yang digelar KPU kemarin, enam stasiun televisi SCTV, Metro TV, TV One, RCTI, Kompas TV dan TVRI mendapatkan jatah sebagai penyelenggara.
SCTV mendapatkan jatah debat capres pada 8 Juni, dilanjutkan dengan debat cawapres di Metro TV pada 15 Juni. Debat capres kembali digelar pada 22 Juni, kali ini diselenggarakan oleh TV One, sementara debat cawapres lanjutan ditetapkan pada 29 Juni, dan ditayangkan oleh RCTI. Edisi debat capres dan cawapres pada 5 Juli, yang sekaligus hari terakhir masa kampanye, akan ditayangkan oleh Kompas TV dan TVRI.
Komisioner KPU Sigit Pamungkas menyatakan, masing-masing TV yang mendapatkan undian memiliki hak untuk menggelar siaran langsung sesuai jadwal yang ditetapkan. Namun, TV yang menjadi tuan rumah wajib untuk membagi siaran itu dengan stasiun televisi lainnya.
"Ini untuk menyebarkan informasi yang lebih luas terhadap sosok capres dan cawapres," ujar Sigit di kantor KPU, kemarin (24/5).
Komisioner KPU Hadar Navis Gumay menambahkan, seperti halnya debat di pilpres sebelumnya, KPU akan melibatkan para tokoh, akademisi sebagai panelis. Namun, KPU masih dalam tahap merancang konsep debat, termasuk para panelis yang bertugas menyampaikan isu strategis untuk dijawab capres maupun cawapres.
"Konsepnya sedang dibahas, masukan semua pihak siap kami terima," ujar Hadar. KPU juga akan menetapkan seorang tokoh yang nantinya bertugas sebagai moderator dalam setiap debat. (bay)
Sumber : jpnn.com
No comments:
Post a Comment