Hujan meteor di Rusia (rt.com) |
Fenomena hujan meteor yang membombardir wilayah Urals, Rusia pada Jumat (15/02/2013) dikabarkan telah menciderai sekitar 985 orang.
Menteri Kesehatan Daerah Marina Mokvicheva di Chelyabinsk, Rusia, menyebutkan 985 orang luka-luka pasca hujan meteor yang melanda wilayah ini. Pihak akademi Rusia juga memaparkan berat meteor yang melanda wilayah Chelyabinsk mencapai 10 ton.
Seperti yang dikutip dari washingtonpost.com, Jumat (15/2/2013), Marina menjelaskan 985 orang mencari bantuan medis karena luka-luka akibat pecahan material dampak dari ledakan tumbukan meteor. 43 orang diantaranya dirawat serius di rumah sakit setempat.
Sementara, Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia memperkirakan meteor yang jatuh di Chelyabinsk memiliki berat 10 ton saat jatuh ke bumi pada kecepatan 12 mil per detik.
Akibat kejadian ini, sejumlah orang di lokasi jatuhnya meteor mendapati lubang berdiameter 6 meter di sebuah danau di barat Chelyabinsk.
Warga Chelyabinsk menuturkan meteor tampak pada pukul 09.20 waktu setempat, bentangan asap panjang di langit yang disertai suara gemuruh membuat panik warga setempat. Kemudian sinar terang mendekat dan tak lama setelah itu muncul suara yang memekakkan telinga. Kaca-kaca pecah, ratusan alarm mobil berbunyi, dan tanah sempat bergetar.
Hingga saat ini belum ditemukan adanya laporan kematian akibat peristiwa luar biasa ini, hanya luka akibat pecahan material bangunan dan benturan di kepala.
Penjelasan NASA
Terkait peristiwa ini pihak NASA memberikan penjelasan bahwa meteor yang melukai hampir 1000 orang itu dipastikan tak ada kaitannya dengan asteroid yang mendekat ke bumi hari ini (Sabtu, 16/02-2013). Peneliti NASA mengatakan meteor yang jatuh ke bumi kemungkinan berasal dari bola api yang disebut Bolide.
Dilansir dari space.com, Sabtu (16/2/2013), ahli asteroid yang juga Kepala Program Near-Earth Object NASA Don Yeomans mengatakan meteor tersebut meledak di langit sebelum mendarat di tanah Rusia.
"Jika laporan kerusakan tanah dapat diverifikasi, mungkin dapat diketahui sebenarnya dari obyek asli sebelum meledak dan terpecah belah di atmosfer," kata Yeoman.
Yeoman menerangkan bahwa meteor yang berasal dari bola api Bolide kemungkinan besar tidak terkait sama sekali dengan asteroid 2012 DA14, yang terbang 27.000 kilometer ketika melewati bumi hari ini.
"Asteroid tersebut akan melakukan perjalanan dari selatan ke utara," kata Yeomans. "Jejak bolide tidak selatan ke utara dan pemisahan waktu antara bola api dan 2012 DA14 tidak signifikan," tambahnya.
Sebelumnya hujan meteor melanda wilayah Urals, Rusia, Jumat (15/2/2013) pagi. Hujan meteor ini merusak sejumlah bangunan dan melukai hampir seribu jiwa. Hingga saat ini tak ada laporan korban jiwa dari peristiwa tersebut.
Uji Coba Senjata AS
Sementara itu, Politikus Rusia dan Ketua Partai Liberal Demokrat Rusia Vladimir Zhirinovsky menyebut tidak ada hujan meteor di Ural, Rusia. Menurut politikus ini, meteor yang jatuh di Ural adalah uji coba senjata baru milik Amerika Serikat.
"Kalian seperti beberapa suku primitif. Meteorit apa? Ruang angkasa memiliki hukum sendiri, ketika sesuatu jatuh maka itu buatan manusia. Orang-orang penghasut perang dan provokator," kata Vladimir seperti dikutip dari rt.com, Jumat (15/2/2013).
Vladimir malah mengaitkan hujan meteor itu dengan upaya Menteri Luar Negeri AS John Kerry menghubungi Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Tujuannya untuk membahas uji coba nuklir Korea Utara dan konflik Suriah.
Vladimir menganggap upaya John Kerry tersebut adalah untuk memprovokasi Rusia dengan menyebut uji nuklir Korea Utara berimplikasi ke wilayah Rusia.
"AS ingin memperingatkan Lavrov tentang provokasi dan bahwa hal itu dapat mempengaruhi Rusia," ujar Vladimir seperti yang dilaporkan RIA Novosti.
Sumber : Detik.com
No comments:
Post a Comment