Monday, August 19, 2013

Masuk Libur, Guru dan Siswa Sibuk Bersihkan Lingkungan Sekolah



Ambon - Sesuai kalender pendidikan libur lebaran 1434 H berakhir tanggal 14 Agustus 2013.  Namun aktifitas pembelajaran pada sejumlah sekolah di hari pertama masuk sekolah masih belum bergeliat.  Hal ini disebabkan oleh musibah banjir yang terjadi 30 Juli lalu di sebagian besar lokasi di kota ini.

Sesuai pantauan Siwalima di beberapa lokasi sekolah yang terkena dampak banjir seperti SDN 39 Ambon dan SD Inpres 24 yang terletak di ka­wasan Skip Kecamatan Sirimau Kota Ambon tersebut masih digenangi material longsor dengan ketebalan kurang lebih 5 cm. Alhasilnya seluruh aktifitas sekolah lumpuh total dan hanya terlihat beberapa tenaga pegajar yang sibuk membersihkan ruangan kelas untuk menata kembali beberapa fasilitas sekolah yang terkena genangan lumpur dan air.


“Ini memang sudah masuk libur, namun seluruh siswa belum dapat masuk dan beraktifitas karena kondisi sekolah masih terendam lumpur,” ungkap Wakil Kepala SD Inpres 24, E. Tahya, kepada Siwalima, di sela-sela kesibukannya membersihkan lingkungan sekolah, Kamis (15/8).

Menurutnya, beberapa waktu lalu alat berat yang datang mengeruk sisa material banjir namun hal tersebut harus dilakukan kembali. Pasalnya pihaknya tidak dapat membersihkan material banjir berupa lumpur dengan ketebalan kurang lebih 5 cm pada sekolah mereka. Untuk itu pihaknya sangat berharap Pemerintah Kota (Pemkot) dapat mencari solusi terhadap masalah ini agar seluruh aktifitas belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.

Sementara itu di kompleks sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri 1 Ambon yang terletak di Desa Batu Merah juga mengalami hal yang sama dimana waktu masuk liburan, para guru dan siswa sibuk membersihkan fasilitas dan lingkungan sekolah yang tergenang banjir pada tanggal 30-31 Juli kemarin.

“Kalau saat banjir, ruangan yang tergenang air itu sebanyak delapan kelas ditambah satu  ruangan perpustakaan, dan satu ruangan guru. Saat ini kita sementara membersihkan fasilitas sekolah sekaligus mendatanya untuk mengetahui berapa yang rusak dan mana yanga masih bisa dipakai maupun yang hilang,” jelas Kepsek MI Negeri 1 Ambon Kusnadi Hi. Umar kepada Siwalima disekolah tersebut, Kamis (15/8).

Dikatakan, saat ini untuk kelas I-III sementara waktu diliburkan sementara untuk kelas IV-VI masuk sekolah seperti biasa namun bersama-sama dengan para guru membersihkan lingkungan serta fasilitas sekolah yang terkena banjir.  Sedangkan pada SD Inpres 22, SDN 62, SDN 31 dan SDN 63 yang berada di Batu Merah juga terlihat pemandangan yang sama.

“Waktu banjir itu sekolah kami juga terkena bencana ini, dengan ketinggian air kurang lebih 1 meter, sekarang saat masuk libur siswa kelas IV-VI saya suruh untuk bhakti bersihkan sekolah, sementara kelas I-III itu tetap melaksanakan proses belajar mengajar,” jelas Kepala SD Inpres 22 Batu Merah Lili Pattisahusiwa kepada Siwalima, diruang kerjannya, Kamis (15/8).

Disamping sekolah-sekolah yang terkena dampak bencana banjir, juga terdapat beberapa sekolah yang digunakan sebagai lokasi pengungsian, namun beberapa hari sebelum liburan usai para pengungsi telah meninggalkan fasilitas pendidikan tersebut. Seperti yang terlihat pada SMPN 6, SDN 1 dan SDN 2 Tanah Tinggi, dimana seluruh pengungsi yang mendiami gedung sekolah tersebut telah kembali ke kediaman mereka masing-masing.

“Pengungsi di SMPN 6 menempati empat ruangan dan satu ruangan telah ditingalkan oleh pngungsi pada Sabtu (10/8) lalu, dan tiga ruangan sisanya telah ditinggalkan oleh pengungsi sejak Rabu (14/8). Sekarang siswa yang masuk kita arahkan untuk membersihkan lingkungan sekolah,” ujar Kepala SMPN 6 Ambon J. Mahulete kepada Siwalima, diruang kerjannya, Kamis (15/8).

Senada dengan Mahulete, Kepala SDN 2 Tanah Tinggi Ny. Elisabeth Rajawane juga mengaku, sembilan ruangan yang dipakai oleh pengungsi saat bencana banjir kemarin saat ini telah dikosongkan oleh para pengungsi  sebab mereka telah kembali ke rumah mereka masing-masing.(S-38)

Sumber : siwalimanews.com

No comments:

Post a Comment